Scroll to Continue
Berita

Harga Sayuran di Kota Banjar Turun Drastis, Pembeli Tersenyum Lega

×

Harga Sayuran di Kota Banjar Turun Drastis, Pembeli Tersenyum Lega

Sebarkan artikel ini

BANJAR, JurnalMedia  – Harga sayuran di Pasar Kota Banjar mengalami penurunan signifikan, membawa angin segar bagi para pembeli. Salah satu pedagang, Haji Inan, mengungkapkan bahwa harga cabai merah, yang sebelumnya mencapai Rp100 ribu per kilogram, kini turun drastis menjadi Rp60 ribu.

“Hampir semua jenis sayuran harganya turun. Cengek merah, tomat, hingga buncis sekarang jauh lebih murah,” ujar Haji Inan saat ditemui di lapaknya, Sabtu 18 Januari 2025.

Advertisement
Advertisement

Ia merinci bahwa tomat yang sebelumnya dijual Rp10 ribu per kilogram kini hanya Rp7 ribu. Sementara itu, harga buncis juga turun dari Rp12 ribu menjadi Rp7 ribu per kilogram. Menurutnya, penurunan harga ini disebabkan oleh melimpahnya pasokan sayuran akibat musim panen di daerah pedesaan.

Baca juga:  Polres Banjar Menerima Laporan Terkait Dugaan Penganiayaan Terhadap Anak di Bawah Umur

“Banyak petani di perkampungan yang sedang panen sayuran. Karena mereka punya hasil panen sendiri, permintaan untuk membeli ke pasar berkurang, sementara stok di pasar terus bertambah. Otomatis harga jadi turun,” jelasnya.

Penurunan harga ini disambut dengan antusias oleh para pembeli. Mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk membeli kebutuhan sehari-hari dengan harga lebih terjangkau.

“Senang banget, jadi bisa beli sayuran lebih banyak tanpa khawatir kantong jebol,” ungkap Dewi, salah seorang pembeli.

Namun, di balik kabar baik bagi pembeli, para pedagang dan petani harus menghadapi tantangan tersendiri untuk tetap mendapatkan keuntungan di tengah harga murah. Meskipun demikian, situasi ini membuat suasana di Pasar Kota Banjar lebih ramai, karena banyak pembeli berburu sayuran murah.

Baca juga:  Truk Tergelincir Akibat Jalan Licin, Bengkel dan Warung di Tepungkerta Rusak Parah

Melimpahnya hasil panen di pedesaan menjadi pengingat bahwa siklus pertanian memiliki pengaruh besar terhadap dinamika harga di pasar tradisional, khususnya di wilayah seperti Kota Banjar. (Ucup)