BANJAR. JurnalMedia — Dalam rangka memperkuat ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi lokal, Desa Kujangsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, terus mengembangkan program inovatif pemeliharaan kambing yang telah dirintis sejak tahun 2023.
Program ini tidak hanya berfokus pada aspek peternakan, tetapi juga melibatkan unsur edukasi wisata dengan melibatkan kelompok masyarakat. Kepala Desa Kujangsari, A. Mujahid, S.Ag., mengungkapkan bahwa pada awal peluncurannya tahun lalu, program ini dimulai dengan empat kelompok peternak. Namun, pada tahun 2024, jumlah kelompok meningkat menjadi delapan.
“Setiap kelompok memelihara 10 ekor kambing, sehingga saat ini ada total 80 ekor kambing dalam pengelolaan kelompok masyarakat. Bahkan hingga pertengahan tahun 2025, jumlah kambing yang dipelihara telah mencapai 140 ekor. Ini menunjukkan perkembangan signifikan,” jelas Mujahid saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (16/6/2025).
Lebih lanjut, pada tahun 2025 ini, Desa Kujangsari menargetkan pengelolaan yang lebih profesional dengan melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Sebanyak 55 ekor kambing akan ditangani langsung oleh BUMDes yang juga akan merekrut tenaga kerja dari masyarakat setempat.
“Unit usaha ini akan khusus menangani kambing pedaging dan menjadi salah satu bentuk pemberdayaan ekonomi masyarakat,” tambahnya.
Mujahid berharap program ini bisa menjadi role model dalam pengembangan ketahanan pangan berbasis inovasi di tingkat desa. Selain mendukung kemandirian pangan, program ini juga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi warga.
“Dengan program ini, saya berharap masyarakat Desa Kujangsari bisa semakin mandiri, ekonomi semakin maju, dan desa kita bisa lebih berkembang ke depannya,” pungkasnya. (Ucup)