PANGANDARAN, JURNALMEDIA.ID – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 tinggal beberapa hari lagi. Setiap pasangan calon kepala daerah telah memasang baliho di berbagai lokasi. Sayangnya, pemasangan baliho ini tampak tidak tertata rapi.
Tokoh masyarakat di Padaherang, Pangandaran, Cecep Nurhidayat, menyampaikan keprihatinannya terkait pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) calon gubernur dan bupati di sepanjang jalan nasional Pangandaran.
“Kami melihat banyak APK atau baliho yang tersebar terkesan berantakan. Beberapa bahkan dipaku di pohon,” ujar Cecep Nurhidayat pada Jumat, 8 November 2024.
Menurut Cecep, pemasangan baliho ini dilakukan oleh KPU Pangandaran. Ia mengkritik KPU Pangandaran yang dinilai kurang memberi contoh baik dalam penempatan baliho.
“Saya lihat ada baliho yang dipasang di jembatan kayu dan hanya diikat seadanya. Paku berceceran di berbagai tempat. Penempatannya juga kurang strategis,” tambahnya.
Selain itu, Cecep menilai pemasangan baliho sepanjang jalan tersebut kurang sedap dipandang dan sulit dilihat dengan jelas oleh masyarakat. Ia juga menyoroti bahwa penempatan baliho terlihat asal-asalan dan tidak rapi.
“Banyak baliho yang posisinya miring, tidak simetris. Apakah tidak ada anggarannya atau sengaja dihemat,” tanyanya.
Cecep meyakini bahwa pemasangan baliho tersebut menggunakan anggaran cukup besar dari pemerintah pusat.
“Saya yakin ada anggarannya, mengapa tidak dimanfaatkan dengan baik,”tegasnya.
Ia meminta KPU Pangandaran untuk bersikap profesional dalam setiap hal, termasuk mensosialisasikan para calon gubernur dan bupati. Cecep juga mengungkapkan bahwa banyak masyarakat, terutama generasi milenial dan Gen Z, kurang mengenal para calon.
“Saya lihat para pemuda kurang peduli dengan Pilkada kali ini,” katanya.
Menurutnya, sosialisasi langsung kepada masyarakat, khususnya generasi muda, sangat penting untuk mengantisipasi angka golput.
“Untuk menghindari golput, KPU sebaiknya melakukan sosialisasi yang lebih intensif kepada masyarakat dan pemuda,” pungkasnya. (**)