Scroll to Continue
Berita

Bonsai sebagai Seni dan Makna Hidup dalam Pandangan Nana Suryana

×

Bonsai sebagai Seni dan Makna Hidup dalam Pandangan Nana Suryana

Sebarkan artikel ini
Bonsai sebagai Seni dan Makna Hidup dalam Pandangan Nana Suryana.

BANJAR. JurnalMedia – Kecintaan terhadap dunia seni bonsai menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sosok Nana Suryana. Namanya begitu lekat dengan perkembangan seni bonsai, baik di tingkat lokal maupun nasional. Mantan Wakil Wali Kota Banjar periode 2018–2023 ini telah menekuni seni bonsai sejak usia muda, hingga kini dikenal luas di kalangan penggemar bonsai sebagai salah satu tokoh berpengaruh.

Kini, Nana Suryana menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Nasional. Kariernya tak hanya bersinar dalam organisasi, tetapi juga dalam praktik langsung seni bonsai. Ia dikenal sebagai sosok yang mumpuni dalam membentuk dan merawat bonsai, serta aktif mengikuti berbagai kompetisi dan pameran, baik di tingkat daerah maupun nasional.

Advertisement
Advertisement

Suami dari Elis Kartini ini juga dikenal sebagai mentor yang murah hati dalam berbagi ilmu. Ia rutin membimbing para pecinta bonsai pemula, memberi pelatihan, serta mendukung penuh kegiatan yang bertujuan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni bonsai.

Baca juga:  Ajat Rochmat Jatnika Terpilih Aklamasi Jadi Ketua Korpri Kabupaten Bogor

Sebagai Wakil Ketua Umum PPBI, Nana memiliki peran penting dalam mengoordinasikan berbagai kegiatan seperti pelatihan, pameran, dan kontes bonsai. Dalam setiap kegiatan, pria yang akrab disapa Nana Enyos ini selalu berusaha melibatkan berbagai pihak demi meningkatkan kesadaran masyarakat tentang seni bonsai, khususnya di Kota Banjar, Jawa Barat.

“Ketika berbicara bonsai, tak bisa dilepaskan dari dunia seni. Saya selalu mendorong lewat event pameran dan kontes, agar masyarakat mengenal dan mengapresiasi para seniman bonsai yang punya potensi besar, khususnya di Banjar,” ujarnya pada Minggu (4/5/2025).

Kontribusinya dalam dunia bonsai tak hanya sebatas tampil dalam kompetisi. Nana juga aktif mengajar dan memamerkan karya-karyanya sebagai sarana edukasi dan promosi kepada masyarakat luas yang belum mengenal bonsai lebih dalam.

“Event seperti kontes atau pameran adalah cara efektif untuk memperkenalkan seni bonsai kepada masyarakat,” tambahnya.

Prestasinya dalam dunia bonsai telah membuahkan banyak penghargaan dan pengakuan. Ia menjadi contoh bagi banyak pecinta bonsai lainnya bahwa dedikasi dan kecintaan yang tulus bisa membawa dampak besar.

Baca juga:  Bangga Jadi Alumni, Yayat T.Soemitra Abdikan Diri Jadi Komut PT. UPI Edun

“Kalau disebut ahli, mungkin masih banyak seniman bonsai yang lebih hebat. Tapi karena kecintaan yang dalam, saya merasa seni bonsai banyak mengajarkan saya tentang makna hidup,” ungkapnya dengan rendah hati.

Melalui PPBI, Nana Suryana berkomitmen untuk terus memajukan seni bonsai di Indonesia. Ia berharap, bonsai bisa menjadi bagian dari identitas dan daya tarik Kota Banjar.

“Saya berharap seni bonsai bisa menjadi salah satu ikon Kota Banjar, sekaligus menarik wisatawan dan pecinta seni, tidak hanya dari Jawa Barat atau Indonesia, tapi juga dari mancanegara,” pungkasnya sambil tersenyum.

Dengan semangat dan visi yang kuat, Nana Suryana terus menjadi garda depan dalam mengembangkan seni bonsai dan menjadikan Kota Banjar sebagai salah satu pusat seni bonsai yang diperhitungkan di Indonesia. (Ucup)