PANGANDARAN, JURNALMEDIA.ID – Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menunjukkan ketidakpuasannya terhadap absennya Ketua RT, RW, dan Linmas dari dua desa di Kecamatan Padaherang saat acara penyaluran insentif secara simbolis. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Dakwah Kecamatan Padaherang pada Senin 16 September 2024.
Dua Desa Tidak Hadir dalam Acara Penyaluran Insentif Desa Bojongsari dan Desa Panyutran menjadi sorotan karena absennya para Ketua RT, RW, Linmas, dan Kepala Desa pada acara tersebut.
Hal ini memicu kemarahan Bupati Jeje, yang mengancam akan menunda pencairan insentif bagi Ketua RT, RW, Linmas, termasuk honor Kepala Desa.
“Masa diundang Bupati tidak hadir, ini keterlaluan. Saya akan menunda pencairan insentif sampai mereka datang,” ujar Jeje Wiradinata kepada wartawan di halaman Gedung Dakwah Kecamatan Padaherang.
Bupati Jeje mencurigai bahwa ketidakhadiran ini terjadi karena Kepala Desa tidak menyampaikan undangan kepada Ketua RT, RW, dan Linmas. Ia pun menegaskan akan memotong tunjangan Kepala Desa yang bersangkutan.
“Kemungkinan Kepala Desa tidak menyampaikan undangan. Maka, insentif dan tunjangan mereka akan saya potong dan pending,” tegasnya.
Jeje menduga alasan ketidakhadiran ini mungkin terkait dengan situasi politik yang sedang memanas menjelang Pilkada.
“Seharusnya, mereka tidak ikut campur dalam politik,” duganya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Bojongsari, Yaya Setiawan, membantah bahwa dirinya tidak hadir pada acara penyerahan insentif. Ia menjelaskan bahwa sebelumnya pada Jumat 13 September 2024, ia telah mewakili pengurus APDESI Kecamatan Padaherang untuk rapat di Dinsos PMD Kabupaten Pangandaran mengenai pembagian insentif RT, RW, dan Linmas.
“Saya sudah informasikan kepada Kasi Pemerintahan, Sekdes, dan para Kadus agar RT, RW, dan Linmas hadir di Gedung Dakwah pada Senin 16 September 2024 tepat pukul 9.00 WIB,” akunya.
Yaya mengaku, dihari penyaluran insentif, ia ada kegiatan lain seperti pengecoran rapat beton jalan di setiap dusun di Desa Bojongsari.
“Di Dusun Nanggewer dan Babakan Jaya ada pengecoran, di Cipari kegiatan finishing, dan di Bojongsalak ada acara Muludan (Maulid Nabi),” ujarnya.
Namun, Yaya memastikan bahwa ada sekitar 10 orang perwakilan RT, RW, dan Linmas yang hadir dalam acara tersebut. Ia sendiri mengaku hadir di Gedung Dakwah sejak pagi untuk briefing dengan Camat mengenai siapa saja yang akan menerima insentif secara simbolis.
Menanggapi ancaman Bupati Jeje terkait pemotongan dan penundaan honor, Yaya berharap insentif tetap disalurkan sesuai haknya.
“Jika saya tidak mengajukan, silakan. Namun jika mengajukan, saya ingin cair, karena insentif tersebut bukan hanya untuk pribadi, tapi juga kelembagaan di Bojongsari,” kata Yaya.
Dengan situasi ini, Yaya mengaku sudah berusaha mengikuti arahan atasan dan tidak mengelak dari tanggung jawabnya.
“Camat dan Bupati adalah atasan saya, dan saya selalu berusaha untuk mengikuti perintah mereka,” ungkapnya. (**)
.