Scroll to Continue
Berita

Kemenag Banjar Gelar FGD Antisipasi Konflik Agama, Tekankan Moderasi dan Kolaborasi

×

Kemenag Banjar Gelar FGD Antisipasi Konflik Agama, Tekankan Moderasi dan Kolaborasi

Sebarkan artikel ini

BANJAR. JurnalMedia Dalam upaya memperkuat kerukunan umat beragama dan mengantisipasi potensi konflik sosial bernuansa keagamaan, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Banjar menggelar Focus Group Discussion (FGD) pada Kamis 10 Juli 2025. Kegiatan berlangsung di aula kantor Kemenag dan melibatkan berbagai unsur strategis lintas sektor.

FGD tersebut dihadiri oleh Kepala Kemenag Kota Banjar Ahmad Fikri Firdaus, Kepala Seksi Bimas Islam KH Badar Ismail, perwakilan MUI Kota Banjar Usep Nur Akasah, Ketua BKMM Hj Denas, Ketua FKUB H. Endang Syarif, seluruh Kepala KUA se-Kota Banjar, Ipari, serta Humas Kemenag.

Advertisement
Advertisement

Kepala Kemenag Kota Banjar, Ahmad Fikri Firdaus, menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat moderasi beragama sekaligus mengoptimalkan penanganan konflik sosial berbasis keagamaan.

“Kami berharap diskusi ini menghasilkan rekomendasi aplikatif dan kolaboratif bagi seluruh pemangku kepentingan. Partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam mencegah munculnya konflik bernuansa agama,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya peran media dalam menjaga harmoni sosial. Dalam hal ini, insan pers diminta untuk lebih berhati-hati dalam pemberitaan yang berkaitan dengan isu SARA serta mengedepankan kode etik jurnalistik.

Selain itu, Kemenag Banjar tengah menyiapkan pembentukan tim monitoring media dan kanal aduan terintegrasi. Tim ini akan bekerja secara multi-level dari tingkat kota hingga kecamatan, dengan pelatihan khusus untuk memetakan potensi konflik, ujaran kebencian, hingga hoaks yang dapat memicu perpecahan.

Dalam forum tersebut, para Kepala KUA memaparkan beberapa potensi konflik sosial keagamaan yang muncul di empat kecamatan di Kota Banjar. Meskipun demikian, mereka menyatakan mampu meredam dan menangani potensi tersebut secara preventif. BKMM juga menyoroti masih adanya potensi konflik di wilayah Kecamatan Langensari, yang berakar dari ketegangan pasca-Pilpres 2024. Mereka mendesak agar pihak terkait segera mengambil langkah penyelesaian yang komprehensif.

Sebagai penutup kegiatan, seluruh peserta FGD menandatangani surat pernyataan komitmen bersama dengan Kemenag Kota Banjar. Pernyataan tersebut berisi lima poin utama, di antaranya komitmen menjaga kerukunan umat beragama, memperkuat nilai-nilai damai, mendukung moderasi beragama, serta mendorong kerja sama lintas sektor guna menciptakan kehidupan sosial-keagamaan yang harmonis, aman, dan damai. (Ucup)

Baca juga:  Bhabinkamtibmas di Pangandaran Diberikan Pemahaman Tentang Pemilu 2024 dan Ops Zebra Lodaya 2023