JURNALMEDIA – Animasi tentang mekanisme pergantian jalur kereta ini sangat menarik! Hanya dengan sedikit pergerakan pada rel, jalur kereta dapat berubah. Desain cerdas ini memanfaatkan trik sederhana pada roda dan rel. Mari kita lihat lebih dekat bagaimana mekanisme ini bekerja.
Pertama, fokuslah pada salah satu rel. Bayangkan terdapat percabangan rel, apakah roda akan mengikuti jalur kiri atau kanan? Jalur yang diikuti roda bisa tampak tidak terduga, tetapi sebenarnya roda pada kereta memiliki komponen yang disebut flensa. Flensa ini adalah fitur keselamatan yang memastikan roda tetap berada di atas rel dan tidak keluar jalur. Ingat aturan sederhana ini: karena adanya flensa, roda tidak dapat bergerak melalui jalur kiri kecuali ada mekanisme khusus.
Cara Kerja Pergantian Jalur
Untuk membuat roda bergerak ke jalur kiri, bagian rel di jalur kanan dipisahkan dan diputar sesuai kebutuhan sebelum roda mencapai titik tersebut. Inilah konsep dasar dari pergantian jalur rel. Ketika kedua pasangan rel terlihat, flensa roda selalu berada di sisi dalam rel. Bagian rel yang bisa digerakkan disebut “lidah rel,” sebuah nama yang cukup menarik.
Ketika lidah rel diputar ke arah tertentu, kereta akan mengikuti jalur kuning. Namun, karena flensa roda kiri tidak dapat bergerak di jalur biru muda, lidah rel biru tua juga tidak menyentuh roda sama sekali. Hal ini memungkinkan roda kanan mengikuti jalur kuning dengan lancar. Jika lidah rel digerakkan ke arah berlawanan, kereta akan mengikuti jalur biru muda tanpa kesulitan.
Panjang lidah rel yang bergerak tidak perlu terlalu panjang. Desain yang lebih pendek dapat mengoptimalkan efisiensi mekanisme ini. Namun, masalah muncul ketika kereta melewati persimpangan rel. Jika desain rel seperti ini, kereta bisa tergelincir saat roda melewati jalur oranye.
