“Untuk itu, dalan hal ini saya tidak bermaksud untuk membuat gaduh seluruh warga Pangandaran umumnya khususnya Desa Cimerak dan Desa Masawah. Dalam hal ini, saya hanya ingin membantu kepada perangkat desa dan pupuhu yang lain untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa kita harus lebih waspada menyikapi keadaan saat ini tentang maraknya informasi hoak tentang penculikan anak. Untuk itu, dalam kesempatan kali ini saya atas nama pribadi meminta maaf yang sebesar-besarnya terutama kepada keluarga korban dan keluarga PPDI atas kegaduhan yanng terjadi saat ini,” bebernya di Mapolsek Cimerak saat memberikan klarifikasi tentang isi Voice Note yang beredar pada Rabu 01 Februari 2023.
Sebelumnya. beredar luas Voice Note 53 detik yang berisikan. “Assalamualaikum, mangrupikeun perhatosan sareng ningkatkeun kewaspadaan urang, bahwa tadi siang kajantenan di masawah, murang kalih ampir jadi korban penculikan, da tos di candak tapi kulantaran budakna mewek, budak teh nyandakna di ranca letik, terus di lungsurkeun Jaya Padang, nyatana putrana ibu Novi padamel Desa Masawah, kukituna kasadaya perangkat desa sareng pupuhu sing ningkatkeun kawaspadaan murangkalih urang, iye informasi sanes hoak, jadi janten perhatosan, kanggo sadayana, jadi wajib di laporkeun kapulisi atanapi kanu berwajib, sakitu ti daerahmah laporan selesai, waalaikumsalam”.
Di tempat terpisah, Novi Regi Restia ibu dari Mahesa anak yang diisukan telah diculik pun memberikan klarifikasi perihal Voice Note yang beredar di Media Sosial terkait penculikan anaknya adalah tidak benar atau hoak.
“Yang sebenarnya terjadi, anak saya bermain sepeda terlalu jauh dari rumah, dan kemudian ditemukan oleh saudara Aceng dalam keadaan menangis karena kecapean, kemudian oleh saudara Aceng diantarkan kerumah, jadi isu yang beredar anak saya di culik itu tidak benar dan informasi tersebut hoak,” kata Novi. (red)