Kepala DPMD Kabupaten Bogor, Renaldi Yushab Fiansyah menjelaskan, Rakor ini sangatlah penting, mengingat saat ini ada beberapa hal yang menjadi fokus utama pemerintah pusat. Pertama, soal penanganan dampak dari pandemi, kedua soal ancaman resesi global akibat perang yang berkecamuk antara Rusia dan Ukraina. Berikutnya adalah soal kesehatan, salah satunya persoalan stunting.
“Dalam penanganan stunting, Kabupaten Bogor sedikit kurang diuntungkan karena populasi kita besar. Maka kalau kita tidak bergerak bersama, tidak akan mungkin bisa kita tangani persoalan stunting ini,” terangnya.
Renaldi melanjutkan, maka pada Rakor ini kita menjalin sinergi untuk bersama-sama bergerak menangani masalah stunting. Kita koordinasikan segala hal, salah satunya ada hal kecil yang bisa kita lakukan namun dampaknya begitu besar, yakni memonitor semua kegiatan Posyandu yang ada di desa.
“Saat ini satu-satunya layanan proaktif ke masyarakat di desa adalah Posyandu, kegiatannya terjadwal setiap bulan dan langsung mendatangi masyarakat,” jelasnya.
Renaldi berpesan kepada Pokjanal Posyandu dan Pendamping Posyandu Juara, jangan pernah bosan melakukan perubahan yang sifatnya mengakselerasi peran Posyandu di tengah masyarakat.
“Saya berharap hari ini kita menghasilkan komitmen untuk memperkuat teman-teman kita di desa. Kita kuatkan lagi layanan Posyandu di wilayah masing-masing,” harapnya. (Aulia)