Scroll to Continue
Berita

Puluhan Warga Geruduk Kantor Desa Padaringan, Tuntut Perbaikan Jalan Rusak 16 Tahun

×

Puluhan Warga Geruduk Kantor Desa Padaringan, Tuntut Perbaikan Jalan Rusak 16 Tahun

Sebarkan artikel ini

CIAMIS. JurnalMedia – Puluhan warga Dusun Suka Asih, Desa Padaringan, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis, mendatangi Kantor Desa Padaringan, Rabu 30 April 2025. Mereka menuntut perbaikan jalan penghubung yang telah rusak parah selama hampir 16 tahun dan belum juga diperbaiki hingga kini.

Jalan yang dimaksud menghubungkan Dusun Suka Asih, Desa Padaringan dengan Dusun Pabuaran, Desa Karyamukti, Kota Banjar. Lokasinya berada tepat di depan Kantor Desa Padaringan dan dianggap vital karena merupakan akses alternatif menuju Kota Banjar. Kondisinya kini rusak berat dan berlubang, membahayakan pengguna jalan terutama anak-anak sekolah yang setiap hari melintas.

Advertisement
Advertisement

Warga mengaku sudah berkali-kali mengusulkan perbaikan, baik secara langsung maupun melalui forum musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang), namun belum ada realisasi dari pihak pemerintah desa.

“Saya sudah tinggal di sini 16 tahun, dan jalan ini belum pernah diperbaiki secara menyeluruh. Padahal ini jalur penting,” ungkap Kustina, warga setempat.

Kekecewaan warga memuncak lantaran merasa aspirasi mereka diabaikan oleh Kepala Desa Padaringan, Sartono. Warga yang selama ini memilih diam, kini merasa harus bersuara agar pemerintah desa tidak lagi menganggap enteng tuntutan mereka.

Baca juga:  Ini yang Dibahas Dalam Pertemuan Anies dengan Koalisi Perubahan

Zaki, salah satu perwakilan warga, menyebutkan bahwa aksi ini adalah bentuk protes atas sikap pasif pemerintah desa. “Ironis sekali, jalan rusak tepat di depan kantor desa, tapi tidak ada tindakan. Kami sudah bosan dengan janji-janji tiap Musrenbang,” katanya kepada media.

Menurutnya, pembangunan justru dilakukan di lokasi yang tidak terlalu mendesak. Padahal jalan tersebut juga sering digunakan oleh pedagang menuju pasar Desa Puloerang. “Jalan ini sangat vital, bukan hanya bagi warga sekitar tapi juga aktivitas ekonomi desa,” tegas Zaki.

Senada dengan itu, Muklis, warga lainnya menyatakan kekecewaan atas janji pembangunan yang tak kunjung direalisasikan. “Tiap tahun ikut Musrenbang, tapi jalan tetap rusak. Kami capek dibohongi janji. Sekarang dijanjikan lagi tahun depan, entah benar atau tidak,” keluhnya.

Baca juga:  Satnorkoba Polres Sukabumi Kota Amankan 3 Pelaku Penyalahan Narkoba

Menanggapi aksi warga, Kepala Desa Padaringan Sartono mengatakan bahwa kedatangan warga berkaitan dengan tuntutan transparansi penggunaan anggaran desa, baik Dana Desa (DD) maupun Alokasi Dana Desa (ADD). “Kami sudah transparan, semua penggunaan anggaran sudah kami sampaikan kepada masyarakat,” ujarnya.

Terkait tuntutan perbaikan jalan, Sartono menyebut pandemi COVID-19 sebagai salah satu penyebab tertundanya proyek pembangunan. “Saat pandemi, anggaran dialihkan untuk pembangunan jalan usaha tani. Jalan ini tetap jadi prioritas dan masuk dalam RPJMDes periode kedua saya,” jelasnya.

Ia mengklaim perbaikan sudah dimulai secara bertahap, meski belum rampung. “Kami sudah mulai dari bagian tengah. Tapi untuk menyelesaikan semuanya, kami butuh bantuan dari kabupaten atau provinsi. Tidak bisa hanya mengandalkan dana desa,” tambahnya.

Setelah menggelar audiensi, warga akhirnya membubarkan diri dengan rasa kecewa. Mereka masih menanti, apakah janji pembangunan jalan tersebut benar-benar akan terealisasi tahun depan atau justru kembali menjadi kekecewaan yang terulang. (Ucup)