PANGANDARAN, JURNALMEDIA.ID – Dalam menyambut hari raya Idul Adha setiap tahunnya, warga masyarakat di Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat menggelar tradisi kurban sebagai bentuk ekspresi rasa syukur atas rezeki dan berkah yang diberikan oleh tuhan yang maha esa.
Tradisi ini melibatkan penyembelihan hewan berupa sapi sebagai bentuk pengabdian kepada-Nya. Melalui artikel ini, kita akan menjelajahi nuansa dan makna di balik kegiatan kurban tersebut.
Setiap tahun, saat Hari Raya Idul Adha tiba, warga masyarakat di Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran dengan sukacita menggelar tradisi kurban. Kegiatan ini tidak hanya menjadi perayaan agama, tetapi juga momen di mana masyarakat saling bergotong-royong dalam prosesi penyembelihan hewan kurban. Tujuan dari bergotong-royong ini adalah untuk memastikan bahwa sapi yang akan dikurbankan tidak mengalami kesusahan saat proses penyembelihannya.
Solihin, seorang warga Kecamatan Kalipucang, menjelaskan bahwa tradisi kurban diadakan setiap tahun sebagai wujud rasa syukur dan untuk meningkatkan rasa ketakwaan dan keimanan warga masyarakat kepada tuhan yang maha esa.
“Kegiatan ini juga merupakan bentuk solidaritas sosial, di mana hasil daging dari kurban disalurkan kepada warga masyarakat, terutama kepada anak-anak yatim piatu yang berada di sekitar lingkungan,” ujarnya.
Daging hasil dari penyembelihan hewan kurban diberikan kepada warga masyarakat dengan tujuan berbagi berkah. Selain itu, kata Solihin, fokus utama pemberian daging kurban adalah kepada warga dan anak-anak yatim piatu yang membutuhkan.
“Hal ini dilakukan sebagai upaya meringankan beban mereka dan memberikan sentuhan kasih sayang dalam momen berharga ini,” ungkapnya.
Menurut ia, tradisi kurban di Kecamatan Kalipucang juga memiliki dampak positif dalam membangun keharmonisan sosial di antara warga masyarakat. Melalui kegiatan ini, solidaritas dan persaudaraan semakin diperkuat, serta mempererat hubungan antarwarga.
“Kegiatan kurban menjadi momen yang sangat dinantikan dan menjadi ajang untuk saling bersilaturahmi serta memperkuat nilai-nilai kebersamaan,” terang Solihin.
Penulis : Ntang
Simak Video : Diduga Maling Motor, Dua Sejoli di Pangandaran Babak Belur Dihajar Massa