JURNALMEDIA.ID – Son Heung-min mengaku sangat tersakiti oleh kritik pedas yang ditujukan kepada timnas Korea Selatan setelah mereka gagal melaju ke final Piala Asia 2024. Timnas Korea Selatan kalah 0-2 dari Jepang di semifinal, dan harus puas dengan peringkat ketiga setelah mengalahkan Iran 2-1 di perebutan tempat ketiga.
Kritik pedas tersebut berasal dari berbagai pihak, mulai dari media, pengamat, hingga para penggemar. Mereka menilai bahwa timnas Korea Selatan tidak bermain sesuai dengan ekspektasi, dan menunjukkan performa yang buruk, khususnya di lini pertahanan. Mereka juga menyoroti beberapa keputusan kontroversial dari pelatih Paulo Bento, seperti pemilihan pemain, formasi, dan strategi.
Salah satu media yang memberikan kritik pedas adalah Berita Harian, yang menulis sebuah artikel dengan judul “Kritik ke Timnas Korea Selatan Kelewat Batas, Son Heung-min Tersakiti”. Artikel tersebut mengutip pernyataan Son Heung-min yang mengatakan bahwa dia dan rekan-rekannya sudah berusaha keras dan bermain dengan hati, tetapi tidak mendapatkan dukungan dari publik. Son Heung-min juga tidak merinci seperti apa kritik yang dia anggap menyakitkan bagi para pemain timnas Korea Selatan tersebut, dan mengaku tak sanggup untuk mengulanginya.
“Beberapa pemain mendapat kritik dengan kata-kata yang melampaui batas. Sangat menyakitkan melihat rekan setim dihina,” kata Son Heung-min, seperti dikutip dari Berita Harian.
Artikel tersebut juga menyebutkan bahwa Son Heung-min akan kembali ke klubnya, Tottenham Hotspur, setelah absen selama sebulan karena membela timnas Korea Selatan. Son Heung-min berharap bisa kembali tampil bagus bersama Tottenham dan membantu mereka meraih gelar. Artikel tersebut diakhiri dengan kutipan dari pelatih timnas Korea Selatan, Paulo Bento, yang mengatakan bahwa dia bangga dengan para pemainnya dan akan terus membangun tim yang lebih kuat untuk masa depan.
Artikel lain yang memberikan kritik pedas adalah Tempo.co, yang menulis sebuah artikel dengan judul “Son Heung-min Anggap Kritik Terhadap Timnas Korea Selatan di Piala Asia 2024 Sudah Lewati Batas”. Artikel tersebut mengutip pernyataan Son Heung-min yang meminta kepada media dan para penggemar untuk menghindari komentar yang tidak perlu setelah mereka lolos ke babak 16 besar. Son Heung-min juga mengatakan bahwa para pemain timnas Korea Selatan adalah manusia yang punya keluarga dan perasaan, dan meminta agar mereka dilindungi.
“Saya ingin meminta bantuan… untuk melindungi para pemain selama turnamen dan hanya membantu tim. Sungguh menyedihkan, sangat menyakitkan di ruang ganti,” kata Son Heung-min kepada wartawan.
“Sebelum mereka menjadi pemain, mereka adalah manusia. Mereka punya keluarga di kampung halaman, dengan anak-anak,” tambahnya.
Artikel tersebut juga menyebutkan bahwa Son Heung-min melihat catatan penampilan timnas Korea Selatan selama penyisihan grup menjadi peringatan bagi tim yang kini tengah mengejar gelar ketiga di turnamen ini setelah 64 tahun. Son Heung-min juga mengapresiasi perkembangan sepak bola Asia, yang membuat kompetisi menjadi semakin sulit dan menarik.
“Ketika Anda memasuki turnamen, tidak ada yang difavoritkan karena akan selalu ada tim yang tidak diunggulkan yang akan mengalahkan Anda,” kata Son Heung-min.
“Bagi sepak bola Asia, sungguh bagus bahwa kompetisi ini menjadi semakin sulit. Semua orang sekarang lebih tertarik pada kompetisi ini dan itu merupakan pertanda baik,” lanjutnya.
Kritik pedas yang ditujukan kepada timnas Korea Selatan ini tentu saja sangat berbeda dengan dukungan dan pujian yang diberikan kepada Son Heung-min di klubnya, Tottenham Hotspur. Di sana, Son Heung-min menjadi salah satu pemain favorit para penggemar, rekan-rekannya, dan pelatihnya. Dia juga menjadi salah satu pemain terbaik di Premier League, liga sepak bola tertinggi di Inggris.