JURNALMEDIA.ID – Ribuan relawan dari pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 03, Ganjar-Mahfud, menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Mereka menuntut agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengakui adanya kecurangan yang terjadi dalam pemilihan presiden 2024 yang dimenangkan oleh pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, (19/02/2024).
Aksi ini merupakan bagian dari Forum Komunikasi Antar Relawan Ganjar-Mahfud (FKARGM) yang mengeluarkan sebuah dokumen bernama “Petisi Brawijaya”. Petisi ini berisi sejumlah bukti dan fakta yang menunjukkan adanya kecurangan secara terstruktur, sistematis, dan masif yang menguntungkan paslon 02. Petisi ini juga meminta agar KPU dan Bawaslu melakukan audit forensik terhadap seluruh data pemilu, termasuk daftar pemilih tetap (DPT), formulir C1, dan surat suara.
Relawan Ganjar-Mahfud mengklaim bahwa petisi ini didukung oleh lebih dari 10 juta orang yang tersebar di seluruh Indonesia. Mereka juga mengancam akan melakukan pergerakan massa yang lebih besar jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. Salah satu koordinator aksi, Andi, mengatakan bahwa mereka tidak akan tinggal diam melihat hasil pilpres yang tidak adil.
“Kami tidak akan menerima hasil pilpres yang curang ini. Kami yakin bahwa Pak Ganjar dan Pak Mahfud adalah pemimpin yang terbaik untuk Indonesia. Kami akan terus berjuang sampai keadilan terwujud,” ujar Andi.
Polisi Siapkan 1.978 Personel untuk Amankan Aksi
Untuk mengamankan jalannya aksi, Polda Metro Jaya menyiapkan 1.978 personel yang terdiri dari gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP. Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto, mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan penyelenggara aksi untuk menjamin situasi tetap kondusif.
“Kami sudah berkomunikasi dengan para relawan Ganjar-Mahfud dan mereka menyatakan bahwa aksi mereka akan berlangsung damai dan tertib. Kami juga sudah menyiapkan skenario pengamanan dan rekayasa lalu lintas yang bersifat situasional,” kata Heru.
Heru menambahkan bahwa pihaknya juga akan melakukan pengawasan terhadap kemungkinan adanya provokasi atau gangguan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Ia mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak benar.