Scroll to Continue
Berita

Makna Mendalam Perayaan Imlek 2576 Kongzili di Kota Banjar

×

Makna Mendalam Perayaan Imlek 2576 Kongzili di Kota Banjar

Sebarkan artikel ini

BANJAR, JurnalMedia – Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili di Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Kota Banjar bukan sekadar seremoni tahunan. Di balik kemeriahannya, tersimpan filosofi mendalam tentang kepemimpinan, kebajikan, dan harapan bagi bangsa Indonesia.

Tahun ini, perayaan Imlek mengusung tema “Sebar Perilaku Lurus Pemimpin”, yang mengajarkan bahwa seorang pemimpin yang lurus akan membawa keteladanan bagi rakyatnya. Rohaniwan Khonghucu, Jiaongsheng, menjelaskan bahwa filosofi ini menekankan pentingnya pembinaan diri dan kepemimpinan yang berlandaskan kebajikan.

Advertisement
Advertisement

“Jika seorang pemimpin memiliki perilaku yang benar, maka rakyat pun akan mengikuti. Ini bukan hanya soal pemerintahan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang bisa menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri,” ujar Jiaongsheng.

Baca juga:  Demokrasi Deliberatif dan Pilkada Pangandaran 2024: Menuju Ruang Publik yang Inklusif

Tahun ini juga ditandai dengan Shio Ular Kayu, simbol yang sarat makna. Ular melambangkan dinamika dan fleksibilitas, sementara kayu menggambarkan pertumbuhan dan kehidupan. Filosofi ini mengisyaratkan bahwa tahun 2025 akan penuh perubahan, tantangan, sekaligus peluang baru.

“Ular itu dinamis, kayu itu tumbuh besar. Artinya, kita harus siap berkembang, menghadapi tantangan, dan menjadi pribadi yang lebih baik dalam segala aspek, baik sosial, ekonomi, maupun kepemimpinan,” kata Budi Kurniawan, Ketua MAKIN Kota Banjar.

Lebih dari sekadar perayaan keagamaan, Imlek di Kota Banjar menjadi cerminan kuatnya toleransi dan kebersamaan. Masyarakat dari berbagai latar belakang turut hadir, menunjukkan bahwa keberagaman bukan penghalang, melainkan kekuatan dalam membangun persatuan.

Baca juga:  Pemeriksaan Ketat Kendaraan Pengangkut Jemaah Haji di Kota Banjar

Budi Kurniawan juga menegaskan bahwa perayaan ini menjadi ajang refleksi diri. “Apa yang belum kita capai di tahun lalu, mari kita tuntaskan di tahun ini. Ini bukan hanya tentang perayaan, tapi juga perjalanan menuju kehidupan yang lebih baik,” ujarnya penuh semangat.

Dengan filosofi mendalam yang terkandung dalam Imlek 2576 Kongzili, harapan pun melambung tinggi untuk Indonesia yang lebih damai, harmonis, dan sejahtera. Kini, pertanyaannya adalah: bagaimana kita bisa menerapkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari? Sebuah renungan yang patut kita pikirkan bersama.