CILACAP. JurnalMedia – Hujan deras di wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah membuat debit air sungai dermaji bertambah. Derasnya aliran air sungai membuat dinding tanggul sungai alami abrasi.
Adanya abrasi atau pengikisan dinding tanggul ini, mengancam keberadaan sekolah yang berada tepat didekat sungai. Bukan hanya sekolah, jika terjadi pengikisan terus menurus, akan mengancam pemukiman rumah warga.
Adanya abrasi ini, warga melaporkan kejadian ini ke pihak Desa, Pemerintah Desa pun berkomunimasi dengan pihak Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy untuk penanganan tanggul.
“Masyarakat melaporkan kejadian ke pihak desa, kita berkomunikasi dengan BBWS, untuk penangan secepatnya, agar dinding tanggul tidak abrasi kembali” Ujar Darsono Badilah, Kepala Desa Tayem Timur
Dengan adanya laporan tersebut, pihak BBWS memasang beronjong sepanjang 48 Meter sebagai upaya memperkuat dinding tanggul yang alami abrasi atau pengikisan.
“Kita melakukan penguatan tebing, karena sudah terjadi skoring jadi kita pasang bronjong, brojong ini kita buat untuk melindungi bangunan sekolah, dan rumah warga sekitar,” tambah Yahya Yushua, PPK OP2
Pihak BBWS Cintanduy melalui program Operasi dan Pemeliharaan (OP2) menyampaikan, BBWS telah berkoordinasi dengan pihak Desa, Warga dan Pihak-pihak terkait dalam pembangunan beronjong ini.
Seperti tidak adanya akses jalan umum ke lokasi untuk mengirim alat dan material, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemilik tanah yaitu SMP Jendral Ahmad Yani, untuk menggunakan akses jalan tersebut.
“Yang dijadikan jalan Ini tanah SMP Jendral Ahmad Yani, Pihak pelaksana sudah berkoordinasi bersama kita, karena tidak ada akses jalan lain, dan demi keamanan sekolah kita juga,” Jelas Abdul Karim, Kepala SMP Jendral Ahmad Yani
Dengan adanya pembangunan bronjong ini diharapkan, resiko banjir dan kerusakan akibat pengikisan atau abrasi di dinding tanggul bisa diminimalisir, sehingga sekolah dan lingkungan sekitar dapat tetap aman dari ancaman bencana. (Ucup)