Sementara itu, Manajer SSB SFC Junior Ang Haen mengaku, bahwa dirinya orang pertama yang memperkenalkan dan mengorbitkan Wandha untuk belajar sepakbola. Karena, Ia melihat ada sebuah potensi pada diri seorang Wandha hingga mengajaknya untuk bergabung latihan, saat Wandha sedang ikut pertandingan tarkam di lapangan desanya.
“Jadi awalnya saya gak sengaja nonton dia (Wandha) main bola tarkam di lapangan Ciganjeng, dan saya lihat tendangannya keras meskipun cewek makannya saya ajak bergabung untuk latihan di SSB,” ungkap Haen.
Sekitar kurang lebih 4 tahun berproses di SSB, sambung Haen, Wandha dipimpin latihan langsung oleh dua pelatih berlisensi D Nasional yaitu Aris dan Candra.
“Saya lihat dari awal pun dia sudah punya potensi lebih dari tendangan kaki kirinya yang keras dan itu sebuah kelebihan yang positif dimiliki oleh anak perempuan untuk bermain bola,” sebutnya.
Haen mengungkapkan, perkembangan performa terus Wandha tunjukkan selama latihan. Ia bersikeras terus menambah kekurangan dan konsisten pada latihannya.
“Wandha itu anaknya selalu hadir di sesi latihan dan terus menunjukkan kinerja yang baik di lapangan,” sebut Haen.
Alhasil, turnamen-turnamen besar telah Wandha ikuti. mulai dari Piala Pertiwi, Piala Menpora dan terbaru Turnamen JSSL Professional Academy di Singapura bersama Akademi Persib.
Haen mengatakan bahwa dirinya tak sia-sia mengorbitkan dari awal tidak mengerti sepakbola dan perjuangannya dalam mengenalkan seorang Wandha menuju lebih luas. Hingga akhirnya dapat dikenali oleh banyak orang.
“Kini terbukti, setelah perjalanan panjang berkiprah di dunia sepakbola. Akhirnya tahun ini merupakan titik awal impiannya tercapai bermain di kancah Internasional bersama Akademi Persib,” tukasnya. (dry)