JURNALMEDIA.ID – Kota Palangkaraya, yang terletak di jantung Pulau Kalimantan, baru-baru ini mengalami peristiwa yang menguji ketahanan warganya. Banjir besar yang disebabkan oleh meluapnya Sungai Kahayan dan Sungai Rungan telah membawa dampak yang signifikan terhadap ribuan jiwa dan bangunan di kota ini.
Ketika langit membuka tirainya dan hujan turun tanpa henti, sungai-sungai yang biasanya tenang berubah menjadi monster yang mengamuk, meluapkan airnya ke daratan. Lebih dari **5.882 kepala keluarga**, atau sekitar **17.965 jiwa**, terpaksa menghadapi realitas baru ini. Mereka menemukan rumah dan harta benda mereka tenggelam dalam genggaman banjir. Sebanyak **2.613 bangunan** telah tercatat rusak, dan **195 kepala keluarga** harus mencari perlindungan sementara, meninggalkan kenangan yang kini terendam.
Banjir ini tidak memilih korban; ia merata menyebar ke **18 kelurahan** di empat kecamatan di Kota Palangkaraya. Ketinggian air yang mencapai **80 cm** di Sungai Kahayan dan **60 cm** di Sungai Rungan menjadi bukti nyata dari keganasan alam. Setiap hari, warga setempat dengan cemas memantau debit air yang terus meningkat, dengan kenaikan yang bervariasi mulai dari **20 cm hingga 170 cm** di berbagai lokasi.
Namun, di tengah kesulitan, ada kabar baik. Jumlah warga yang mengungsi telah berkurang dari hari sebelumnya, menunjukkan bahwa semangat dan ketahanan warga Palangkaraya tidak mudah goyah. Mereka bersatu, bahu-membahu, menghadapi tantangan yang dihadirkan oleh alam.