Budi dan pedagang telur ayam lainnya mengira kenaikan harga telur ayam karena produksi telur ayam berkurang.
“Katanya sih daya beli lagi meningkat, kemudian produksinya berkurang dikarenakan kebanyakan kandang lagi afkir. Di mana ternak baru, jadi tidak bisa produksi banyak,” sebutnya.
Tidak hanya terjadi pada telur ayam, kenaikan harga juga terjadi pada daging ayam broiler.
Di mana telah tiga hari ini, harga daging ayam broiler berada di kisaran Rp.38.000 per kilogram, sebelumnya Rp.35.000 per kilogramnya.
Kenaikan harga pakan ayam menjadi salah satu penyebab harga daging ayam broiler mengalami kenaikan.
Walaupun harga daging ayam broiler naik, namun ketersediaan bahan makanan tersebut masih cukup tersedia di pasaran. Imbas naiknya harga daging ayam dirasakan pedagang daging ayam dengan jumlah pembeli yang berkurang.
Salah seorang pedagang daging ayam Esih mengatakan sejak tiga hari lalu penjualan daging ayam terbilang sangat sulit, alasannya karena adanya kenaikan harga.
“Biasanya, dalam sehari saya bisa menjual 1 kwintal lebih, namun sekarang susah, kami berharap harga daging ayam cepat kembali normal,” harapnya. (Ucup)