Wardoyo menjelaskan, penutupan ini juga untuk uji coba Jembatan Citanduy Parunglesang yang baru saja diperbaiki akibat tiang pancang yang patah. Sehingga dengan penutupan Jembatan Parungsari otomatis arus lalu lintas yang akan masuk ke Kota Banjar atau melintas ke Pangandaran melewati Jembatan Parunglesang.
“Uji coba jembatan tidak signifikan dengan lalu lintas yang ada. Kita akan simulasi dan lihat LHR (lalu lintas harian rata- rata). Kita akan bisa estimasi dan keliatan itu, dan akan menjadi tindak lanjut selanjutnya. Kalau dirasa aman pengaturan dan rekayasa lalu lintas maka akan dilaksanakan sebagaimana mestinya,” sebutnya.
Pemerintah Kota Banjar juga akan melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Kabupaten/Kota Tasikmalaya untuk kendaraan berat atau bersumbu tiga terkait rekayasa lalu lintas. Dimana kendaraan muatan barang bisa menggunakan jalur alternatif Cimaragas untuk masuk ke Kota Banjar menuju Pangandaran.
“Kalau memungkinkan rekayasa lalu lintas kita nanti lihat saja kondisi lalu lintas yang melintasi Jembatan Baru. Kita akan koordinasi keterkaitan dengan kendaraan barang berat dari arah Kota Tasik dengan Kabupaten Tasik. Dari arah sana yang mau ke Pangandaran kita arahkan supaya lewat Manonjaya dan Cimaragas,” tuturnya.
Sementara itu, Contruction Manager PT Bukaka Teknik Utama Tbk Budiyanto melalui Pelaksana Lapangan Dede Kurnia mengatakan, rencana pekerjaan pembangunan jembatan selama 6 bulan. Pihaknya berharap dukungan dari semua instansi terkait di Kota Banjar agar bisa berjalan lancar sesuai dengan rencana yang ditentukan.
“Rencana pekerjaan 6 bulan. Pekerjaan ini total, mulai dari pondasi hingga badan jembatan. Ini akan dibongkar total,” kara Dede Kurnia.
Dede menyebut bahwa pembangunan jembatan ini nantinya akan lebih besar dari kontruksi lama. Diperkirakan akan bertambah lebar mencapai 13,6 meter.
“Jembatan yang baru nanti lebarnya 13,6 meter. Sedangkan jembatan yang sekarang hanya 9 meter lebarnya,” tandasnya. (Ucup)