BANJAR, JURNALMEDIA.ID – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk jenjang SLTP mulai di bukan. Sejumlah sekolah favorit menjadi buruan pada orang tua dan wali murid untuk bisa mendaftarkan anaknya besekolah disana. Bahkan baru di hari pertama sekolah favorit sudah ada ratusan calon peserta didik yang mendaftar.
Seperti yang terjadi di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Banjar. Dimana sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang cukup diminati para orang tua wali murid di Kota Banjar. Baru hari pertama sudah ada ratusan calon peserta didik yang sudah mendaftar.
“Alhamdulillah banyak orang tua atau wali murid yang percaya kepada SMP N 3 Banjar untuk menitipkan anaknya bersekolah disini. Sampai sekarang (siang) sudah ada 340 pendaftar. PPDB dilaksanakan selama tiga hari dari tanggal 3-5 Juli 2023,” ujar Ketua Panitia PPDB SMPN 3 Banjar Diandini saat ditemui disela pelaksanaan PPDB di Ruang Guru SMPN 3 Banjar, Senin 3 Juli 2023.
Diandini menuturkan, jumlah kuota penerimaan di SMPN 3 Banjar untuk tahun ajaran 2023/2024 sebanyak 288 murid. Mereka nantinya akan dibagi menjadi 9 rombel (rombongan belajar) dengan masing-masing rombel sebanyak 32 murid.
“PPDB tahun ajaran 2023/2024 ada 4 jalur penerimaan. Yaitu jalur zonasi, afirmasi, prestasi dan perpindahan orang tua. Jalur zonasi mendominasi penerimaan peserta didik baru di SMPN 3 Banjar. Kuota kita sebanyak 288 murid. Nanti dibagi menjadi 9 rombel dengan 32 murid setiap rombelnya,” kata Diandini.
“Pengumuman nanti tanggal 10 Juli 2023. Kemudian dilanjut daftar ulang pada tanggal 11-13 Juli 2023,” kata Diandini menambahkan.
Diandini menambahkan, siswa yang telah keterima di SMPN 3 Banjar nantinya akan diberikan tes diagnosa. Ini sesuai dengan penerapan kurikulum merdeka yang mewajibkan sekolah melakukan tes diagnosa untuk para siswa kelas 7 baru untuk mengukur kemampuan dan karakter siswa.
“Tes Diagnosa ini sekali bekerja dua persoalan teratasi. Dimana selain mengetahui kemampuan para sisw baru, ini juga akan membantu sekolah dalam melakukan pemerataan setiap rombel,” kata Diandini.
Diandini menuturkan pemerataan siswa didik menjadi langkah yang baik dalam perkembangan mental setiap anak. Sehingga tidak ada anak didik yang merasa acuh karena ditempatkan pada rombel yang tidak unggulan anak-anaknya. “Pemerataan siswa didik di setiap rombel menjadi sangat penting karena selain menjaga mental setiap siswa, nantinya anak juga selalu bersaing dan maksimal dalam belajar,” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar H Kaswad melalui Plt. Sekertaris Dinas Surdam menuturkan, sesuai dengan penerapan kurikulum merdeka yaitu pelaksanaan test diagnosa adalah untuk mengukur kemampuam siswa. Ini sangat diperbolehkan dilaksanakan oleh setiap sekolah.
“Test diagnosa adalah tes untuk mengukur kemampuan siswa setelah diterima di sekolah. Itu diperbolehkan kepada setiap siswa setelah diterima di sekolah,” kata Surdam.
Surdam berharap para orang tua bisa mendaftarkan anaknya sesuai aturan yang berlaku. Jangan pernah memaksakan anaknya masuk ke salah satu sekolah yang melanggar aturan. “Kepada orang tua supaya mendaftarkan anaknya sesuai aturan yang berlaku. Tidak memaksakan anaknya masuk ke salah satu sekolah, dan mudah-mudahan pelaksanaan PPDB jenjang SMP di Kota Banjar aman dan tentram,” kata Surdam.
Penulis : Ucup Lesmana