BANJAR, JurnalMedia – Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan dari Daerah Pemilihan (Dapil) VI Jawa Barat, Ida Nurlaela Wiradinata, menggelar sosialisasi peningkatan inklusi keuangan kepada masyarakat. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman warga dalam mengelola keuangan secara bijak sekaligus menyerap berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat secara langsung.
Dalam kegiatan tersebut, Ida menggandeng mitra dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), salah satunya Pegadaian, serta menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi, Risna Kartika, dosen Universitas Galuh (Unigal). Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang menyeluruh terkait literasi dan inklusi keuangan, baik dari sisi praktis maupun akademis.
Ida menegaskan sosialisasi ini tidak hanya berfokus pada penyampaian materi, tetapi juga menjadi wadah dialog antara wakil rakyat dan masyarakat.
“Melalui kegiatan ini kami menggali berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat, khususnya terkait pengelolaan keuangan dan literasi. Kami hadir untuk mendengar langsung kebutuhan serta pertanyaan masyarakat,” ujar Ida.
Ia menyampaikan, antusiasme peserta terlihat tinggi. Masyarakat yang hadir berasal dari beragam latar belakang, mulai dari mahasiswa, ibu rumah tangga, pelaku UMKM, aktivis, hingga perwakilan komunitas sosial.
“Alhamdulillah, respons masyarakat sangat positif. Mereka berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan, meskipun kami juga harus membagi waktu dengan tugas-tugas lain sebagai anggota DPR RI,” katanya.
Sementara itu, Risna Kartika dalam pemaparannya menekankan pentingnya literasi keuangan sejak dini. Menurutnya, inklusi keuangan harus diimbangi dengan pemahaman yang memadai agar masyarakat tidak hanya memiliki akses terhadap layanan keuangan, tetapi juga mampu mengelolanya secara sehat.
“Masyarakat perlu memahami manfaat, risiko, serta cara mengelola keuangan dengan baik agar tidak terjebak pada praktik keuangan yang merugikan,” jelas Risna.
Ida menambahkan, kerja sama dengan berbagai BUMN seperti Pertamina, Pegadaian, PLN, serta perbankan yang tergabung dalam HIMBARA, Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BSI dilakukan agar masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya dari lembaga resmi negara.
“Selain memberikan edukasi, kami juga menampung aspirasi serta permasalahan masyarakat untuk kemudian disampaikan dan ditindaklanjuti di tingkat pusat,” ungkapnya.
Ia menegaskan, setiap kegiatan sosialisasi yang dilakukan selalu mengangkat tema berbeda dan disesuaikan dengan kebutuhan serta isu yang berkembang di tengah masyarakat.
“Tema kegiatan kami sesuaikan dengan persoalan yang sedang dihadapi masyarakat agar sosialisasi ini benar-benar relevan dan memberikan manfaat nyata,” pungkas Ida. (Ucup)






