Sebagian besar restoran Jepang tidak memberikan ruang untuk menyisakan makanan tetapi dapat melayani berkali-kali untuk tambahan makanan dan minuman, porsi yang disajikan di Jepang juga umumnya lebih kecil karena orang Jepang cenderung makan makanan yang lebih kecil, hal tersebut merupakan bagian dari Jepang yang membuat heran beberapa orang asing dan mereka sulit untuk terbiasa. Hal ini tentu banyak dikeluhkan wisatawan, namun terdapat pula sisi baik dari kebiasaan ini Jepang masuk dalam daftar tertinggi untuk tingkat obesitas paling rendah di dunia yang hanya sebesar 4,3% bila dibandingkan dengan amerika serikat yakni 36,2%.
Kehidupan kerja yang buruk, bagi beberapa orang bekerja di jepang merupakan sebuah impian karena iming-iming gaji yang tinggi dan fasilitas umum yang memadai, namun sayangnya Jepang terkenal dengan pola kerja yang kurang baik layaknya film doraemon pada adegan ayah nobita yang kelelahan bekerja dan baru tiba di rumahnya pada malam hari, yang adegan ayah nobita tersebut yang terlihat bekerja keras bukanlah mitos, bekerja di Jepang harus punya mental yang kuat, karena selain pekerjaan yang monoton dan lingkungan kerja yang konservatif.
Bekerja kantoran di Jepang sangatlah rumit, pelik, dan tidak mudah pada umumnya para karyawan ini akan bekerja secara terus-menerus hingga mereka berusia 60 tahunan, tradisi kerja seperti ini dimulai sejak zaman sofa atau sekitar tahun 1961 orang yang sering berpindah kerja di Jepang dianggap payah mereka dianggap tidak dapat loyal dan bertahan pada segala kondisi, sehingga sulit mendapatkan pekerjaan lagi di perusahaan lain pekerja di Jepang juga dikenal punya jam kerja yang panjang dan menganggap bekerja lembur itu merupakan hal yang wajar, meskipun kadang cuma cuma bahkan karyawan Jepang bakal merasa bersalah pada saat mengambil cuti berbayar padahal cuti merupakan hak karyawan.
Rilis terlambat, Jepang dikenal sebagai negara yang sangat mengutamakan produk lokalnya untuk kemajuan ekonomi, tidak heran bila jepang juga berada di urutan ketiga besar di dunia untuk keseimbangan kemampuan berbelanja, namun para pendatang harus mengerti dan melakukan penyesuaian bila berada di jepang, karena setiap pembelian produk dari luar negeri bukanlah hal yang mudah, produk luar negeri seperti produk teknologi pakaian ataupun film biasanya datang berbulan bulan sejak dirilis atau kadang bertahun-tahun bahkan beberapa produk luar yang familiar di beberapa negara belum pernah menyentuh pasar Jepang.
Begitulah sistem yang ada di Jepang para turis harus beradaptasi dan juga menghargai produk Jepang jadi jangan heran jika kerabat kalian lebih dahulu tahu soal apa pun dibanding kalian yang tinggal di Jepang, para pendatang akan terlihat menonjol di masyarakat orang asing yang berada di Jepang akan selalu terlihat menonjol di tengah tengah masyarakat, karena warga Jepang tidak terlalu ramah pada orang luar, ya baik wisatawan ataupun para pendatang yang berdiri di persimpangan jalan akan diserbu dengan tatapan masyarakat lokal sekitarnya.
Hal tersebut sering kali membuat orang asing sangat cemas karena orang orang sedang memperhatikan setiap gerak-gerik mereka, seperti yang diketahui bahwa 98% penduduk Jepang ialah warga yang beretnis serupa dan masuk di daftar masyarakat yang paling homogen di dunia, hal ini tentu saja membuat setiap orang asing akan terlihat paling menonjol dan sering diperhatikan oleh setiap orang Jepang ,bahkan sering terlihat pemandangan di mana orang orang Jepang tidak duduk di sebelah orang asing ketika di kereta ataupun di bus.
Bila transportasi umum itu penuh atau sesak orang asing akan tampak sangat berbeda dari semua orang, terlalu banyak berkas menggunakan kertas negeri sakura dikenal sebagai salah satu negara paling maju di dunia dengan berbagai teknologi canggihnya, namun fakta berikut jauh dari ekspektasi kebanyakan wisatawan bagaimana tidak Jepang nyatanya masih terlalu banyak menggunakan kertas dalam hal administrasi, negara ini banyak mengonsumsi kertas di berbagai aspek terutama pada saat mengisi formulir pendaftaran resmi hal tersebut dilakukan di balai kota ataupun kantor membuat rekening bank dan juga mendaftar koneksi internet murah.
Banyak yang harus dikerjakan secara langsung ataupun dikirimkan melalui pos karena dokumen kertas perlu ditanda tangani secara resmi atau diberikan cap, pada dasarnya jepang belum mengikuti era digital seperti yang dilakukan oleh sejumlah negara besar lainnya ketika beberapa orang asing mulai mengisi formulir bank atau formulir lain pada umumnya mereka akan mengalami kesulitan, jelas saja saat orang jepang membuat formulir mereka seolah tidak pernah mempertimbangkan untuk menyediakan ruang bagi orang asing.
Itulah tadi sejumlah fakta tentang berbagai hal yang ada di Jepang dan menjadi alasan bagi beberapa orang untuk tidak pindah ke negara ini, meski begitu masihkah kalian tertarik untuk tinggal di Jepang.