Sehingga, lanjut dia, ikhtiar ini diupayakan agar pelaksanaan pemungutan dan perhitungan di TPS nanti tidak ada kekeliruan.
“Termasuk, saya secara pribadi menghindari adanya pemungutan suara ulang yang terjadi karena adanya human eror atau kekeliruan – kekeliruan yang dilakukan oleh penyelenggara Pemilu.” terangnya
“Terutama, ketidakpahamannya KPPS dalam proses pemungutan suara dan perhitungan suara Pemilu,” sambungnya.
Seperti Pemilu sebelumnya, Muhtadi mengungkapkan, di KPU Pangandaran pernah terjadi ada pemilih yang tidak tercatat di dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).
“Jadi, diberikan untuk nyoblos. Sementara sesuai regulasi, itu kan tidak bisa. Makanya, saat ini kita pastikan masyarakat yang tidak tercatat dalam DPT dan tidak memiliki KTP elektronik dan kartu kependudukan lainnyan atau tidak tercatat di dalam DPT, DPTb dan tidak dinyatakan sebagai pemilih, maka kita akan tolak untuk tidak terlibat dalam proses pemungutan suara,” pungkasnya. (**)
