BANJAR, JURNALMEDIA.ID – Lahan hutan jati milik Perhutani yang berada di kawasan Gunung Sangkur atau tepatnya di wilayah Kujangsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, Minggu 01 Oktober 2023 sekitar pukul 14.33 WIB.
Kejadian ini diketahui warga setelah melihat ada kepulan asap dari tengah-tengah kawasan Gunung Sangkur.
“Kita mendapat informasi dari warga sekitar pukul 14.33 WIB, bahwa ada kepulan asap di wilayah Gunung Sangkur. Itu tepatnya masuk di wilayah Kujangsari Kecamatan Langensari,” ujar Kepala UPTD Damkar BPBD Kota Banjar Aam Amijaya saat di lokasi kejadian, Minggu 01 Oktober 2023.
Aam menuturkan, guna menangani kebakaran tersebut, pihaknya mengirimkan satu unit mobil pemadam kebakaran dan belasan personel yang terdiri dari Damkar serta BPBD. Pihaknya juga turut berkoordinasi dengan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Banjar serta warga masyarakat sekitar untuk melakukan pemadaman api.
“Personel gabungan yang diterjunkan sebanyak 12 orang, mulai dari anggota Damkar dan BPDB untuk melakukan pemadaman secara manual dengan pemukul api, lantaran lokasi kebakaran tak bisa dijangkau oleh mobil pemadam kebakaran,” terangnya.
Untuk penyebab kebakaran lahan milik perhutani itu, Aam menegaskan, pihaknya belum bisa memastikan karena tidak ada saksi yang melihat apakah aktivitas bakar-bakar atau yang membuang puntung rokok sembarangan.
“Kita belum bisa memastikan dari apa penyebab kebakaran lahan tersebut,” akunya.
“Luas lahan yang terbakar sekitar 400 meter persegi kurang dari satu hektare. Kebakaran ini hanya ilalang dan daun-daun kering. Untun pohon tidak ada yang terbakar,” sambungnya.
Aam menjelaskan peristiwa kebakaran di Gunung Sangkur ini menjadi yang ketiga. Dua kejadian sebelumnya sudah ditangani oleh warga dan Damkar datang tinggal melakukan pendinginan.
“Kejadian sekarang kita dari Damkar langsung melakukan pemadaman karena memang lokasi cukup jauh sehingga masyarakat memerlukan bantuan pemadaman,” tutur Aam.
Sementara itu, Kepala RPH Banjar Ayep Supriatna menjelaskan kebakaran yang terjadi di kawasan Gunung Sangkur terjadi di kawasan Petak 70 A dengan luas area sekitar 60,9 hektar. Kawasan ini berisikan tanaman tahun 1992 berjenis Jati.
“Diduga karena suhu udara cukup panas dan dimungkinkan diduga dari putung rokok. Ataupun secara alami karena panas dari bebatuan bisa menimbulkan percikan api,” ujarnya.
Ayep menuturkan Perhutani bersiaga dilapangan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan.
“Kami mengimbau kepada masyarakat di musim kemarau suhu udara cukup panas tidak melakukan kegiatan yang dapat menimbulkan kebakaran hutan,” imbaunya.
Penulis: Ucup Lesmana