BANJAR, JurnalMedia – Kementerian Agama Kota Banjar sukses menggelar pagelaran seni dan budaya bertajuk Rukun Guyub Sabangsa pada Jumat 03 Januari 2025. Acara ini menjadi momen penting untuk mempererat kerukunan warga sekaligus memperingati Hari Amal Bhakti (HAB) ke-79 Kementerian Agama.
Pagelaran ini menampilkan ragam seni budaya dari berbagai tradisi keagamaan yang mencerminkan harmoni di tengah keberagaman masyarakat Kota Banjar.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Banjar, H. Ahmad Fikri Firdaus, SE, MM, dalam sambutannya menekankan pentingnya seni sebagai sarana untuk mempererat persatuan.
“Keberagaman bukanlah hambatan, melainkan kekuatan. Melalui seni, kita belajar hidup berdampingan dalam harmoni,” ungkap Fikri.
Acara ini menyuguhkan berbagai pertunjukan seni seperti wayang, gamelan, angklung, paduan suara, dan tari-tarian tradisional yang memikat ratusan penonton. Yang istimewa, kolaborasi lintas agama dalam setiap penampilan semakin menegaskan semangat kebersamaan yang diusung dalam acara ini.
Budayawan muda Kota Banjar, Dani Danial Mukhlis, turut mengapresiasi pagelaran tersebut. Menurutnya, seni menjadi media yang ampuh untuk menyampaikan pesan persatuan.
“Lewat seni, kita bisa menyampaikan bahwa keberagaman adalah anugerah yang menyatukan, bukan memisahkan,” ujar Dani, yang juga Ketua Paguyuban Seni Pencak Silat Kota Banjar.
Acara ini juga dihadiri sejumlah tokoh terkemuka, seperti Walikota Banjar terpilih Sudarsono, Wakil Walikota terpilih Supriana, serta tokoh lintas agama, termasuk Abah Muin dari Ponpes Al Azhar Citangkolo dan Romo Mikel dari Gereja Santo Filipus.
“Acara ini luar biasa. Semangat kebersamaan yang tercipta bisa menjadi contoh untuk daerah lain. Kota Banjar patut berbangga,” ungkap Romo Mikel dalam sambutannya.
Dalam sesi diskusi Sinau Bareng yang digelar setelah acara, Fikri mengajak masyarakat untuk terus menjaga nilai-nilai kerukunan dalam kehidupan sehari-hari.
“Dengan kerjasama semua pihak, Kota Banjar bisa menjadi teladan kerukunan beragama, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia,” ujarnya penuh optimisme.
Pagelaran seni dan budaya ini membuktikan bahwa harmoni dalam keberagaman bukan sekadar mimpi. Seni telah menjadi alat pemersatu yang efektif, dan Kota Banjar menunjukkan bahwa kerukunan adalah kunci menuju masa depan yang damai dan harmonis. (Ucup)