PANGANDARAN, JURNALMEDIA.ID – Masalah kurangnya kemampuan membaca dan menulis di kalangan pelajar SMPN 1 Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, menjadi perhatian serius bagi Dewan Guru dan Koordinator Gerakan Literasi Sekolah (GLS), Dian Eka Purnawati.
Menurut Dian, pada tahun 2023/2024 mencatat sebanyak 29 siswa di SMPN 1 Mangunjaya tidak memiliki kemampuan membaca, dengan mayoritas siswa yang mengalami masalah ini adalah laki-laki.
“Rincian permasalahan di tiap kelas adalah sebagai berikut, Kelas VII tercatat 11 siswa, kelas VIII 16 siswa, dan kelas IX terdapat 2 siswa,” ujarnya kepada wartawan, Kamis 03 Agustus 2023.
Dian menyatakan keprihatinannya. Menurutnya, kondisi ini terjadi akibat dampak pandemi Covid-19 yang menyebabkan pembelajaran kurang efektif saat berada di bangku Sekolah Dasar (SD). Selain itu, kesibukan orang tua dalam aktivitasnya menyebabkan kurangnya stimulus dan bimbingan belajar di rumah.
“Saya merasa sedih dan khawatir mereka akan merasa minder di kelas. Untuk itulah, saya biasanya memberi tanda pada buku nilai mereka, dan siswa-siswi tersebut biasanya saya cek lagi dengan tes lisan,” ucapnya miris.
Masalah serupa juga ditemukan di sekolah-sekolah lainnya di jenjang SMP. Bahkan, Dian menemukan banyak keluhan serupa dari seorang pegiat pendidikan di Instagram.
“Permasalahan ini harus segera ditangani dengan serius. Dalam konteks pandemi, penting bagi pihak sekolah dan orang tua untuk bekerja sama demi memberikan pembelajaran yang efektif kepada anak-anak. Selain itu, dibutuhkan upaya lebih lanjut untuk mendorong minat baca dan menulis serta memberikan dukungan maksimal bagi setiap siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca. Dengan begitu, generasi penerus bangsa dapat tumbuh dengan potensi dan kemampuan yang optimal,” pungkasnya.
Penulis: red