PANGANDARAN, JURNALMEDIA.ID – Dunia Pendidikan di Kabupaten Pangandaran sangat mempengaruhi Indeks Pembangunan Masyarakat atau IPM Pangandaran yang tingkat pendidikannya rendah. Hal tersebut lantaran rata-rata lama pendidikan atau sekolah warga Kabupaten Pangandaran hanya selama 8 tahun.
Pada tahun 2022 IPM Kabupaten Pangandaran hanya diangka 69,03, IPM Jawa Barat berada diangka 73,12 dan IPM Indonesia berada diangka 72,91.
Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga atau Disdikpora Pangandaran Dodi Djubardi menyebutkan, bahwa rata-rata lama sekolah warga Pangandaran hanya sampai 8,7 tahun yang setara kelas 8 atau kelas 2 SMP.
“Jumlah warga Pangandaran tercatat sebanyak 433 ribu orang, sedangkan wajib belajar itu 12 tahun. Kalau dibagi dengan wajib belajar sekolah warga Pangandaran hanya 8,7 tahun,” ujarnya.
Menurut dia, penyebab rendahnya minat pendidikan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi karena dipengaruhi banyak faktor.
“Ada orang tuanya yang menganggap pendidikan itu tidak terlalu penting dan ada juga masalah ekonomi. Ketika bekerja sudah dirasa cukup, maka pendidikan tidak jadi persoalan,” sebutnya.
Dodi menyampaikan, rata-rata lama sekolah minimal 25 tahun ke atas. Sedangkan warga Pangandaran masih terbilang jauh.
“Angka partisipasi kasar SMA/SMK/MA tahun 2017 itu 67,97, tahun 2018 68,6, tahun 2019 73,37, tahun 2020 77,61 dan tahun 2021 80,98. Kalau peningkatan memang ada,” beber Dodi.
Kata Dodi, warga Pangandaran lulusan SD maupun SMP yang sudah bekerja didorong untuk mengambil paket C atau B hingga minimal SMA. Selain itu, pekerja di Pangandaran yang belum Sarjana pun didorong sambil kuliah S1 atau strata.
“Disdik Pangandaran saat ini fokus untuk mendorong angka partisipasi rata-rata sekolah warga Pangandaran. Saat ini kami memang difokuskan meningkatkan angka partisipasi usia sekolah yang dilayangkan pemerintah wajib belajar 12 tahun,” ucapnya.
Kemudian, lanjut Dodi, para guru atau tenaga pendidik yang masih belum S1 di Pangandaran pun masih terbilang banyak. Namun itu didominasi oleh guru-guru yang sudah tua (sudah berumur,red).
Berdasarkan data, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pangandaran mencatat dari Data Kependudukan Bersih tahun 2022 semester 1.
Warga Pangandaran yang belum sekolah atau tidak sekolah berjumlah 108.898 orang. Terdiri dari belum Tamat SD berjumlah 27.796 orang, Tamatan SD 166.725 orang dan SLTP 67.777 orang, serta SLTA sederajat 46.599 orang.
Sedangkan warga Pangandaran yang lulusan S1 hanya 10.436 orang dari jumlah penduduk Pangandaran sebanyak 433 ribu orang. (dry)