Saat ditemui di Pos Terpadu TIC Satlantas Polres Pangandaran, Kapolres Pangandaran AKBP Hidayat menjelaskan, aksi para remaja itu selain membakar petasan dan geber-geber knalpot bising, mereka juga membawa alat letusan lodong rakitan yang menyerupai bazooka.
“Selain bakar petasan, meraka bawa ini (lodong,red) yang terbuat dari kaleng susu dalam kemasan itu disambung perekat sehingga panjangnya sekitar 1,5 meter, karena alat itu membahayakan maka kami lakukan penyitaan,” ujarnya kepada JURNALMEDIA di Pos Terpadu TIC, Jumat 21 April 2023 siang.
Hidayat juga menyebutkan, pihaknya sempat mengamankan 6 orang remaja dibawah konvoi bleyer kendaraan knalpot Bising dengan mengibar – ngibarkan bendera club’ motor.
“Karena mereka dibawah umur semua, tadi pagi oleh petugas piket di Pos Terpadu sudah diambil datanya dan dinasehati oleh petugas kemudian di pulangkan,” jelasnya.
Terkait beredarnya video penendangan, Hidayat mengaku pihaknya sudah memanggil tokoh masyarat, kepala desa para remaja itu supaya menyampaikan mari sama-sama kita duduk selesaikan pokok permasalah yang terjadi.
“Jadi, jangan sampai ini diprovokasi oleh orang-orang yang tidak paham sama sekali, hanya melihat sekali potongan video itu terus memviralkan tetapi tidak tahu permasalahan sebenarnya. Nanti kita tindaklanjuti kembali, tapi kita sudah sampaikan tokoh masyarakat, kepala desa Pangandaran maupun Pananjung untuk menyampaikan kepada warganya ini tidak menjadi bola liar lagi dan semua sudah kondusif,” pungkasnya.
Sementara itu, dalam video klarifikasi Kapolres Pangandaran yang didampingi Tokoh Masyarat Pangandaran Ade Entik dan juga seorang pemuda bernama Wahyu menyampaikan, bahwa pihaknya selaku warga masyarakat khususnya para pemuda di Kabupaten Pangandaran sangat mendukung penuh apa yang telah dilakukan pihak Kepolisian Resor Pangandaran.
“Harapan kami adalah, mudah-mudahan Polres Pangandaran bisa bekerjasama dengan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban yang ada di Pangandaran,” singkatnya. (dry)