Scroll to Continue
Berita

Ramadhan Berkah: Kisah Mang Nanang yang Sukses Berjualan Cilor di Banjar dengan Peningkatan Penjualan Hingga Dua Kali Lipat

×

Ramadhan Berkah: Kisah Mang Nanang yang Sukses Berjualan Cilor di Banjar dengan Peningkatan Penjualan Hingga Dua Kali Lipat

Sebarkan artikel ini
Ramadhan Berkah: Kisah Mang Nanang yang Sukses Berjualan Cilor di Banjar dengan Peningkatan Penjualan Hingga Dua Kali Lipat

BANJAR, JURNALMEDIA.IDBulan suci Ramadhan ternyata membawa berkah tersendiri bagi Mang Nanang dan istrinya. Walau hanya berjualan Aci Telor (Cilor) Gulung, omset yang didapat mampu menutupi kebutuhan sehari-hari di saat pedagang lain mengalami sepi.

Mang Nanang, atau yang akrab disebut Nanang Cilor, ini saban hari mangkal di depan Indomaret yang berada di Jalan Raya Pangandaran, Lingkungan Cikabuyutan Timur, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat. Nanang bisa meraup laba bersih dari berjualan kisaran Rp250.000-350.000 per hari dari jualan Cilor yang dikenal dengan kelezatannya.

Advertisement
Advertisement

Bahkan, untuk bisa merasakan lezatnya Cilor Mang Nanang, pembeli harus rela antri hingga berjam-jam hanya untuk bisa menikmati Cilor yang dibanderol Rp2.000 per tusuknya. Bukan hanya Cilor saja, Mang Nanang juga menyediakan menu lain seperti Bihun Gulung, Telor Gulung, Sosis Telor Gulung, dan Bakso Telor Gulung.

Baca juga:  Berikan Dukungan, Ketua DPRD Pangandaran Sambangi Atlet Disabilitas yang Akan Bertanding di Pepaperda Jabar 2023

Menurut Nanang, berjualan Cilor sudah lama sebelum Indomaret berdiri, tepatnya sekitar tahun 2019. Awalnya ia hanya memanfaatkan sedikit modal untuk menyambung hidup karena Nanang menganggur setelah dia tak lagi bekerja. Keinginan Nanang didukung juga oleh istri tercintanya, Yayah.

“Awalnya saya mencoba peruntungan. Ada sedikit modal, dan kebetulan lokasi juga cukup strategis, jadi saya putuskan untuk jualan Cilor,” ujar Nanang, Sabtu sore (16/2/2024).

Pertama berjualan, Nanang sempat frustrasi karena Cilor buatannya kalah sama Cilor lain sehingga sepi dan kurang laku. Akan tetapi, sang istri terus mendukung Nanang untuk lebih meningkatkan lagi rasa Cilor. Buah dari kesabaran inilah akhirnya jualan Nanang laku keras sampai-sampai tetangganya memanggilnya Juragan Cilor.

“Alhamdulillah, sekarang omset dari jualan Cilor semakin naik, khususnya di bulan Ramadhan. Kalau hari biasa bisa dapat Rp150.000, bahkan kurang. Tapi untuk bulan Ramadhan, Alhamdulillah omzet baik sekitar Rp250.000-350.000 dalam sehari dan berjualan dari pukul 15.30 sampai dengan 19.00 WIB,” jelasnya.

Baca juga:  Dinas Pertanian Kota Banjar Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban dan Produk Pertanian Menjelang Idul Adha

Sementara itu, Jaelani, salah satu karyawan swasta, selalu menyempatkan membeli Cilor Mang Nanang pas pulang kerja, karena dia merupakan langganan yang sudah lama.

“Selalu menyempatkan mampir. Cilor Mang Nanang memang enak rasanya, tuh pengen lagi dan lagi,” ujarnya sambil tersenyum.

Apa yang dilakukan Mang Nanang memberikan kita pelajaran berharga bahwa bukan modal yang besar yang menjamin sebuah usaha akan sukses, tetapi keyakinan, kesabaran, serta kejujuran kita, serta semangat tak putus asa, termasuk juga dorongan orang yang kita cintai, yang membuat Mang Nanang berhasil melewati proses di mana ada fase yang sempat membuat dia hampir berhenti berjualan. Intinya, proses tidak akan mengkhianati hasil. (Johan)