Jadi, sambung Agus, kejadian tersebut hanya Miss Komunikasi, karena masing-masing baik pihak keluarga pasien maupun dokter mempunyai tujuan baik.
“Saya rasa dokter tidak ada tujuan apa-apa, karena memang agar tetap menjaga jarak sosial distancing,” katanya.
Agus menjelaskan, mengenai dokter tidak memberi waktu atau kesempatan kepada pasien dalam menyampaikan hasil pemeriksaannya kepada keluarga pasien, pihaknya akan berkomunikasi dengan dokter yang bersangkutan.
“Kalau soal itu saya harus berkomunikasi lebih lanjut, yang pasti pelayan sudah selesai kan? Secara teknis pelayanan sudah cukup karena mungkin pertimbangannya banyak pasien yang lain, mungkin, jadi kalau masalah pemeriksaan itu hak dokternya, ketika dokter menganggap itu sudah cukup ya seperti itu,” jelas Agus.
Kendati demikian, Agus tetap menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan kepada pasien dan keluarga pasien. Pada kesempatan tersebut, Agus juga meminta kepada semua masyarakat berkolaborasi untuk meningkatkan kembali pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar.
“Saya meminta kepada masyarakat, awak media, pasien dan keluarga pasien bantu kami memberi masukan agar kami bisa memberikan pelayanan yang maksimal,” pintanya. (Bill)