PANGANDARAN, JURNALMEDIA.ID – Menjelang libur Hari Raya Idul Fitri, 1444 Hijriah, kawasan objek wisata Pantai Pangandaran diprediksi bakal dipadati ribuan pengunjung. Untuk itu, Pemerintah Daerah Pangandaran bersama stakeholder terkait menggelar rapat koordinasi dalam rangka persiapan menjelang Hari Raya Idul Fitri, 1444 Hijriah Tahun 2023 bertempat di Aula Setda, Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa 11 April 2023.
Pada kesempatan tersebut, hadir Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, Wakil Bupati Pangandaran Ujang Endin Indrawan, Sekda Pangandaran Kusdiana, Ketua DPRD Pangandaran Asep Noordin, Polri,TNI dan para Kepala SKPD, Camat serta stakeholder terkait lainnya.
Dalam rakoor tersebut, dibahas beberapa hal yakni terkait rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan di jalan protokol, serta pengaturan tempat wisata. Pengamanan di jalan protokol akan dilakukan dengan mekanisme CB di beberapa titik, yaitu Kalipucang, Panci Mas, dan Bundaran Karapyak. juga terkait antisipasi terjadinya kemacetan baik diluar maupun di dalam kawasan objek wisata Pantai Pangandaran, harga Tiket Terusan dan kantong parkir serta sebagainya.
Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran Asep Noordin mengatakan untuk mengantisipasi dalam kemacetan para pengunjung yang datang untuk berliburan ke Pangandaran, tepatnya di perbatasan Simpang Jabar dan Jateng atau Pancimas.
”Pada arus balik juga harus di pikirkan secara matang, jangan sampai kemacetan yang terjadi menunjukkan kepalanya ada di Kalipucang sedangkan ekornya masih di Pangandaran,” ujarnya disela-sela Rakoor, Selasa 11 April 2023.
Menurut Asep, jika jalur Kidang Pananjung dijadikan jalan untuk keluar tentunya akan menjadi persoalan yang klasik yang ketemunya di bundaran Marlin. Sehingga, kurang efektif bila dijadikan satu-satunya opsi keluar.
“Dan ini merupakan persoalan atau kondisi yang di copypaste dari waktu tahun-tahun sebelumnnya, sehingga pada momen libur lebaran tahun ini harus ada keseriusan kita dalam menanganinya masalah tersebut,” pintanya.
Asep meminta, untuk penempatan orang-orang di pos penjagaan juga, tentu harus sesuai dengan domisilinya, sehingga dapat mengetahui medan, dan harus ada pos utama.
”Kenapa yang jaga harus sesuai domisilinya, jangan sampai ada pengunjung yang bertanya jalan alternatif ketika terjebak macet, si petugas tidak bisa menjawab lantaran tidak paham medan, dan itu juga akan membuat kecewa bagi pengunjung,” jelasnya.
Saya harapkan simpang Jabar dan jateng, dapat dibangun sehingga jangan sampai kemacetan yang terjadi menunjukkan kepalanya ada di Kalipucang, sedangkan ekornya masih di Pangandaran, dan Kita harus sosialisasikan alternatif yang harus dipakai pada saat terjadi kemacetan, “terangnya.
Pada kesempatan tersebut, Pihak Kepolisian Resor Pangandaran melalui Satuan Lalu Lintas (Satlantas) yang disampaikan langsung oleh Kasat Lantas Polres Pangandaran AKP Asep Nugraha menyatakan pihaknya siap untuk bersinergi dengan berbagai pihak dalam upaya pengamanan arus libur lebaran di Pangandaran.
“Kesiapan kami dari Satuan Lalu Lintas berdasarkan pemaparan yang disampaikan Disparbud Kabupaten Pangandaran,” sebutnya.
Sementara itu, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata juga meminta semua stakeholder terkait untuk focus pada penjagaan di Pos 5 Pantai Barat Pangandaran yang menjadi daerah rawan laka laut.
“Saya juga minta ratusan tenaga kesehatan disiapkan di daerah mudik dan wisata,” tegasnya. (dry)
