PANGANDARAN, JURNALMEDIA.ID – Pemandangan rusa yang berkeliaran di Pantai Barat Pangandaran menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Namun, ada perubahan perilaku yang cukup mengkhawatirkan pada satwa ini, terutama terkait ketergantungan mereka terhadap makanan yang diberikan oleh manusia.
“Rusa-rusa ini telah terbiasa dengan makanan manusia seperti makanan yang asin, gurih, dan manis. Itu membuat mereka kehilangan minat pada makanan alami mereka,” ujar Hadiat Kelsaba, anggota Resort BKSDA wilayah XXI Pangandaran, Rabu 25 September 2024.
Menurut Hadiat, pihak BKSDA sudah berusaha keras untuk mengatasi masalah ini dengan memasang papan himbauan yang melarang pengunjung memberi makan hewan-hewan tersebut. Namun, masih banyak wisatawan yang tidak mematuhi aturan ini.
“Ketika rusa terlalu sering diberi makanan oleh manusia, mereka akan melupakan makanannya yang asli di alam. Ini tentu berdampak buruk bagi kesehatannya,” lanjut Hadiat.
Hadiat menjelaskan bahwa selain ketergantungan pada makanan manusia, perubahan perilaku ini juga dipengaruhi oleh musim. Ditambah lagi, konsumsi makanan manusia dapat memengaruhi hormon rusa, yang pada akhirnya mengganggu keseimbangan biologis mereka.
“Permasalahan ini tidak hanya menyangkut perilaku rusa yang keluar dari habitat aslinya, tapi juga kesehatan mereka. Kami sudah mencoba membuat pagar dan melakukan penggiringan, namun ketergantungan mereka terhadap makanan manusia membuat rusa tetap kembali keluar dari kawasan,” papar Hadiat.
Upaya lain yang telah dilakukan BKSDA adalah menahan rusa-rusa tersebut selama tiga bulan di dalam kawasan Cagar Alam, dengan harapan mereka kembali terbiasa makan makanan alami dari kawasan tersebut. Namun, hasilnya belum memuaskan.
“Setelah tiga bulan, rusa-rusa itu kembali keluar hanya dalam hitungan menit. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya ketergantungan mereka pada makanan manusia,” ungkap Hadiat.
Meski demikian, Hadiat mengakui bahwa kehadiran rusa di pantai ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Rusa-rusa tersebut tidak menunjukkan perilaku yang membahayakan pengunjung.
“Sampai saat ini, belum ada laporan mengenai rusa yang menyerang atau menabrak pengunjung. Namun, masalah muncul ketika rusa-rusa itu sering memakan bunga taman milik warga setempat, sehingga menimbulkan konflik,” jelasnya.
Hadiat juga mengajak para pelaku usaha di kawasan Pantai Pangandaran untuk membantu mengedukasi para wisatawan agar tidak memberi makan rusa ataupun kera yang ada di sekitar pantai.
“Alhamdulillah, meskipun rusa ini sering keluar dari kawasan, mereka tidak mengganggu aktivitas para pengunjung,” tutupnya. (Ntang.SR)