PANGANDARAN, JURNALMEDIA.ID – Pemkab Pangandaran kembali menggelar ekspose terkait tentang Transparansi APBD dan strategi pemulihan APBD TA. 2024 yang berlangsung di gedung Islamic Centre Pangandaran, Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Senin 11 Desember 2023.
Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya, berbagai elemen masyarakat, tokoh agama, MUI, PC. NU, Muslimat, Muhamadiyah, Ansor, Fatayat dan Ormas-ormas islam yang ada di Kabupaten Pangandaran.
Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata menyebutkan tujuan dari kegiatan ekspose dimaksud adalah bagian dari transparansi program dan kegiatan yang sudah, sedang dan akan dilaksanakan di lingkup Pemerintah Daerah Pangandaran.
“Kendati demikian, sangat disayangkan tidak semuanya hadir, padahal pokok pembahasannya menarik terkait dengan permasalahan yang sedang viral saat ini, yakni soal pinjaman jangka panjang atau Portofolio,” ujarnya kepada wartawan di Islamic Centre, Senin 11 Desember 2023.
Sekarang, lanjut Jeje, banyak sekali informasi yang simpang siur, sehingga sulit membedakan informasi mana yang benar dan mana informasi yang hoax’s atau bohong.
“Padahal ini adalah momentum yang sangat baik, dalam rangka mencari penjelasan dan kebenaran,” jelasnya.
Orang nomor satu di Pangandaran itu memaparkan pencapaian -pencapaian yang telah di lakukan oleh Pemerintah Kabupaten Pangandaran, diantaranya infrastruktur, kesehatan dan pendidikan.
“Program kegiatan tersebut bahkan ada yang banyak mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Pusat dan Provinsi,” ungkap Jeje.
Pada kesempatan tersebut, Jeje juga memaparkan APBD Kabupaten Pangandaran, dari pendapatan sampai pengeluaran atau belanja Daerah yang akan di laksanakan di tahun 2024 mendatang.
Menanggapi pernyataan Bupati Pangandaran, Ketua LDNU Kabupaten Pangandaran, Ajengan Ucu Saeful Aziz mengaku pihaknya mengapresiasi apa yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah dalam hal ini terkait dengan Transparansi Anggaran.
“Jarang loh Bupati membedah APBD di depan umum,” sebutnya.
Menurut ia, ini zamannya keterbukaan informasi publik dan Kabupaten Pangandaran telah membuktikan.
“Kami para tokoh agama dan aktivis ormas islam, menyayangkan kepada para pihak yang mempolitisir permasalahan ini, bahaya sekali apabila sebuah masalah bukannya di cari solusinya justru malah di politisasi, ini akan berakibat saling fitnah, saling benci, saling dendam, saling menghasut, apalagi apabila oknum sengkuni politik masuk, maka perpecahan akan sangat mudah terjadi,” sesal Ucu.
Ucu menegaskan, dirinya tidak mengharapkan hal itu terjadi, dia juga mengajak seluruh masyarakat sebaiknya menahan diri, tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang menyesatkan.
“Saya berharap warga tidak mudah diadu domba dan selalu menjaga persatuan dan kesatuan, agar Pangandaran konsusif penuh cinta damai, sehingga wisatawan betah ke Pangandaran dan iklim investasi stabil sehingga APBD akan semakin cepat pulih,” pungkasnya. (*)