Scroll to Continue
Berita

Desa Batulawang Usulkan Pemanfaatan Pustu Terbengkalai untuk Homestay Wisata

×

Desa Batulawang Usulkan Pemanfaatan Pustu Terbengkalai untuk Homestay Wisata

Sebarkan artikel ini

BANJAR, JurnalMedia  — Sebuah bangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) di Desa Batulawang kini terlihat terbengkalai, meski berada di atas tanah desa yang memiliki potensi besar. Kondisi ini memantik perhatian Kepala Desa Batulawang, Yosep Erawan, yang mengusulkan agar aset tersebut dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pariwisata.

Yosep menyatakan bahwa Desa Batulawang siap mengelola Pustu tersebut jika pemerintah kota bersedia menyerahkannya kembali ke desa.

Advertisement
Advertisement

“Sayang sekali jika bangunan ini dibiarkan terbengkalai. Kami berencana memanfaatkannya sebagai homestay atau rumah singgah bagi wisatawan. Apalagi, Batulawang memiliki potensi wisata besar, seperti Puncak Pager Batu yang bisa menjadi destinasi andalan,” ujarnya.

Menurut Yosep, homestay dapat menjadi solusi akomodasi yang nyaman bagi wisatawan sekaligus menghadirkan pengalaman budaya lokal yang autentik. Jika dikelola dengan baik, homestay tersebut tidak hanya mendukung pariwisata tetapi juga menjadi sumber Pendapatan Asli Desa (PADes).

Baca juga:  Pelantikan 568 Pantarlih Kota Banjar: Persiapan Menuju Pilkada 2024

“Saat ini, target PADes kami sebesar Rp 60 juta per tahun, tetapi realisasi baru mencapai Rp 20 juta karena sektor wisata di Batulawang masih dalam tahap perintisan. Dengan memanfaatkan potensi seperti Pustu ini, saya optimistis pendapatan desa bisa meningkat signifikan,” jelas Yosep.

Selain berencana memanfaatkan Pustu, Desa Batulawang telah mengelola sejumlah aset lain untuk mendukung PADes. Contohnya adalah pengelolaan air sumur bor dan traktor kelompok tani, yang telah memberikan kontribusi nyata pada perekonomian desa.

Yosep percaya bahwa pengembangan wisata Puncak Pager Batu dapat mendorong kesejahteraan masyarakat. “Jika Pustu ini diserahkan ke desa, kami siap mengelolanya secara profesional. Tidak hanya meningkatkan pendapatan desa, tetapi juga mewujudkan kemandirian ekonomi,” tambahnya.

Baca juga:  Ratusan Muslimat NU Langensari Hadiri Yaumul Ijtima' di Waringinsari

Hingga saat ini, belum ada keputusan dari pemerintah kota terkait status Pustu tersebut. Warga berharap aset tersebut segera diberdayakan agar tidak menjadi beban, melainkan peluang yang membawa dampak positif bagi desa.

Apakah pemerintah kota akan merespons aspirasi ini? Masyarakat Desa Batulawang menunggu keputusan yang dapat membuka lembaran baru bagi pengelolaan potensi desa. (Ucup)