BANJAR, JurnalMedia – Sekretaris Desa Sukamukti, Kota Banjar, Nana Juhana, menyampaikan keluhan terkait belum adanya lapangan desa di wilayahnya sejak pemekaran pada tahun 2006. Padahal, keberadaan lapangan desa dinilai sangat penting untuk mendukung berbagai kegiatan masyarakat.
“Lapangan desa itu salah satu persyaratan penting, tapi sampai sekarang kami belum memilikinya,” ungkap Nana Juhana pada Jumat 17 Januari 2025.
Ia mengungkapkan bahwa Desa Sukamukti telah merencanakan pembangunan lapangan desa pada tahun ini. Namun, kendala utama yang dihadapi adalah keterbatasan lahan. Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah memanfaatkan lahan SD Negeri 1 Sukamukti yang memiliki luas sekitar 300 bata. Saat ini, lahan tersebut masih dalam proses sertifikasi.
“Kami berharap Pemerintah Kota Banjar dapat mengganti lahan SD Negeri 1 dengan lahan kosong lainnya, sehingga desa dapat memanfaatkan lahan tersebut untuk membangun lapangan yang bisa digunakan masyarakat,” tambah Nana.
Selain persoalan lahan, Nana juga menyoroti rendahnya Pendapatan Asli Desa (PADes) yang hanya sekitar Rp10 juta per tahun. Sumber pendapatan tersebut baru digunakan 20 persen untuk pengembangan sektor wisata, seperti Batu Peti, Situs Dalem Kanduruan, Curug Panganten, dan kolam wisata. Dalam upaya meningkatkan daya tarik wisata, Desa Sukamukti berencana menambahkan fasilitas seperti camping ground.
“Kami sangat berharap ada keberpihakan dari Pemerintah Kota kepada desa, terutama terkait aset tanah desa yang saat ini dikelola Pemkot. Kami butuh solusi agar lahan tersebut bisa diganti dengan yang sepadan, sehingga desa dapat membangun fasilitas yang dibutuhkan masyarakat,” harap Nana.
Dengan adanya perhatian dan dukungan dari Pemerintah Kota Banjar, Nana optimis pembangunan fasilitas umum, termasuk lapangan desa, dapat segera terealisasi demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Sukamukti. (Ucup)