Olahraga

Gegara Ini, Sejumlah Pemuda di Pangandaran Bagikan Pita Hitam

×

Gegara Ini, Sejumlah Pemuda di Pangandaran Bagikan Pita Hitam

Sebarkan artikel ini

PANGANDARAN, JURNALMEDIA.ID – Aksi Damai Pita Hitam untuk Piala Dunia U-20 dilakukan sejumlah pemuda di Kabupaten Pangandaran. Mereka membagikan sejumlah pita hitam di sekitar Jalan Raya Parigi, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, pada Minggu 02 April 2023.

Adapun seruan aksi yang digelar oleh sejumlah pemuda tersebut sambil membagikan takjil saat menjelang buka puasa ramadhan.

Aksi ini dilakukan buntut dari pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang seharusnya digelar pada 20 Mei hingga 11 Juni mendatang.

Koordinator Lapangan Aksi, Tian Kadarisman mengaku, bahwa dirinya kecewa dengan batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Bukan hanya itu, menurutnya,itu terjadi setelah diduga urusan politik yang membuat kejuaraan bal-balan dunia itu batal digelar di Indonesia.

“Kami sangat kecewa agenda besar yang bertaraf Internasional gagal digelar di negara kita. Kapan lagi kita menonton Piala Dunia di negeri sendiri, apalagi persiapan mulai dari stadion yang akan digunakan sudah menuju sempurna, para penggawas timnas muda Indonesia sudah melakukan persiapan penuh tanpa ada keraguan, ” ungkap Tian kepada JURNALMEDIA.ID, Minggu 02 April 2023.

Tian mengatakan, banyak dari pihak yang menolak Israel datang ke Piala Dunia U-20 bahkan ada beberapa pejabat yang menolak kedatangan Israel dan beberapa kelompok-kelompok lainnya yang hanya mementingkan eksistensi dari pada esensi.

Dicabutnya status Indonesia sebagai tuan rumah, menurut ia berdampak kepada pemain muda timnas yang ingin merasakan atmosfer dan unjuk kemampuan di kasta tertinggi sepakbola.

“Masih banyak pemain muda yang ingin berkembang, yang ingin menunjukkan untuk membanggakan Indonesia. Berefeknya kan ke bibit muda kita. Ini juga bisa membuat sepak bola Indonesia dikucilkan, mengubur banyak harapan masa depan anak-anak muda yang menaruh cita-cita olahraga sepak bola,” sesal Tian.

Sementara Itu, ia akan tetap mendukung langkah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk segera menyelesaikan persoalan tersebut agar FIFA tidak memberikan sanksi terhadap timnas Indonesia.

“Semoga kedepan persepakbolaan kita, tidak di-politisasikan kembali dalam ajang perhelatan Nasional Internasional. Kita optimis Indonesia bisa menjadi negara sepak bola yang bisa jadi pertimbangan dunia. Revolusi PSSI harus tetap berlanjut,” pungkasnya. (dry)