Scroll to Continue
Berita

Hoaks Longsor di Pangandaran. BPBD : Warga Mesti Bijak Gunakan Media Sosial

×

Hoaks Longsor di Pangandaran. BPBD : Warga Mesti Bijak Gunakan Media Sosial

Sebarkan artikel ini
Tangkapan layar dari video yang beredar

PANGANDARAN, JURNALMEDIA – Berita mengenai longsor yang disebut-sebut terjadi di Kabupaten Pangandaran dan viral di media sosial adalah informasi tidak benar alias hoaks.

Hal ini ditegaskan oleh Supriatno Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, pada Minggu 08 Desember 2024.

Advertisement
Advertisement

Menurut Suprianto, kejadian longsor yang beredar di media sosial sebenarnya terjadi di Kampung Galumpit, ruas jalan Kiara Dua menuju Jampang Surade, Sukabumi.

“Dari video yang beredar, lokasi kejadian tersebut sangat jelas berada di Sukabumi, bukan di Pangandaran,” ucapnya.

Ia juga memastikan bahwa hingga saat ini, meskipun Kabupaten Pangandaran dalam status siaga darurat hidrometeorologi, kondisi di wilayah tersebut masih normal dan tidak ada kejadian longsor.

“Cuaca di kawasan pantai pun sangat baik dan aman untuk dikunjungi oleh wisatawan,” tegasnya.

Suprianto mengimbau kepada masyarakat, khususnya pengguna media sosial, untuk berhati-hati dalam menyebarkan informasi.

“Kami minta warga yang memiliki akun di media sosial agar menyampaikan informasi yang positif dan valid. Jangan menyebarkan berita hoaks karena itu dapat menimbulkan dampak negatif,” sebutnya.

Lebih lanjut, Suprianto menjelaskan bahwa BPBD Kabupaten Pangandaran bekerja sama dengan TNI, kepolisian, dan instansi terkait lainnya sangat solid dalam menangani berbagai kejadian bencana.

“Contohnya, saat terjadi pohon tumbang di Emplak, kami bersama-sama mengevakuasi pohon tersebut,” ungkapnya.

Peristiwa longsor yang terjadi di Sukabumi, lanjut Suprianto, sudah menjadi bagian dari penanganan BPBD Provinsi Jawa Barat. “Kami tegaskan sekali lagi, kejadian tersebut bukan di Kabupaten Pangandaran,” tambahnya.

Saat ini, berdasarkan pantauan BPBD di 93 desa yang tersebar di 10 kecamatan di Kabupaten Pangandaran, situasi masih normal. Begitu pula kondisi di kawasan pantai yang tetap aman dan nyaman untuk dikunjungi oleh wisatawan.

Dengan adanya klarifikasi ini, BPBD Pangandaran berharap masyarakat dapat lebih bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi, serta mendukung upaya pemerintah dalam menjaga keamanan dan kenyamanan daerah.(Ntang)