JAKARTA, JURNALMEDIA.ID – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerja sama dengan Google Asia Pasific dan Google Indonesia memberikan ruang untuk Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) yang berada di Marine Heritage Gallery (MHG) agar dapat diakses oleh masyarakat melalui laman Google Arts and Culture.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jasa Kelautan Miftahul Huda saat membacakan sambutan Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo pada Launching Dashboard Marine Heritage Gallery di laman Google Arts and Culture bertepatan dengan ulang tahun ke-6 Marine Heritage Gallery di Jakarta.
Huda juga menyampaikan bahwa BMKT adalah aset yang unik, memiliki nilai sejarah, sumber pengetahuan serta manfaat ekonomi. Ini diperkuat dengan terbitnya, Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2023 tentang Pengelolaan BMKT pada Januari 2023 lalu.
“Perpres 8 Tahun 2023 adalah kebijakan strategis agar kita mendapatkan manfaat secara optimal dari pengelolaan BMKT yang efektif. Dari segi ekonomi praktis, BMKT juga menjadi subjek investasi melalui mekanisme perizinan berusaha, namun pemanfaatan sebagai sumber sejarah dan pengetahuan yang menempatkan BMKT sebagai milik publik tetap kita kedepankan,” jelasnya dalam siaran pers yang masuk redaksi, Kamis 16 Maret 2023.
Saat ini KKP mengelola lebih dari 300.000 keping BMKT yang diproduksi mulai abad 9 hingga 18 Masehi. 137.378 keping di antaranya berstatus Barang Milik Negara (BMN) dan status pemanfaatannya sisanya akan diselesaikan antara Pemerintah dan Perusahaan sebagaimana yang dimandatkan dalam Perpres Nomor 8 Tahun 2023.
“Kami tidak ingin koleksi BMKT disimpan dengan pasif, tidak dikelola. Tanggung jawab KKP untuk menjadikan aset ini terbuka bagi masyarakat yang memiliki hak belajar, memahami sejarah dan mengetahui identitas kemaritiman Indonesia. Inilah alasan utama MHG dibangun tahun 2017 lalu. Galeri ini adalah satu-satunya tempat dengan koleksi tunggal BMKT,” tegasnya.