JURNALMEDIA.ID – Pada tanggal 31 Agustus 2024, dunia dikejutkan dengan kemunculan ikan oarfish di San Diego, California, Amerika Serikat. Ikan oarfish yang dikenal sebagai “ikan kiamat” ini muncul setelah 100 tahun tidak terlihat, memicu berbagai spekulasi dan mitos tentang kemungkinan terjadinya gempa bumi.
Ikan oarfish, yang biasanya hidup di kedalaman laut lebih dari 1.000 meter, jarang sekali muncul ke permukaan. Oleh karena itu, kemunculannya sering dikaitkan dengan tanda-tanda bencana alam. Namun, apakah benar demikian?
Menurut Dr. Ben Frable, seorang ahli ikan dari Amerika Serikat, ikan oarfish terakhir kali terlihat di California pada tahun 1901. “Kemunculan ikan ini bisa jadi karena dinamika oseanografi, sakit, atau tua,” ujarnya pada tanggal 27 Juli 2023. Pernyataan ini didukung oleh Selvia Oktaviyani, peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang menyebutkan bahwa belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan hubungan antara kemunculan oarfish dan bencana alam.
Meskipun demikian, mitos tentang ikan oarfish sebagai pertanda gempa bumi tetap hidup di masyarakat. Banyak yang percaya bahwa ikan ini muncul ke permukaan sebagai peringatan akan datangnya bencana. “Ikan oarfish itu hidupnya di kedalaman 1 km di bawah laut. Kalau dia naik ke permukaan, berarti pertanda akan bencana alam,” bunyi salah satu unggahan di media sosial yang telah dilihat lebih dari 2,3 juta kali.
Terlepas dari mitos dan spekulasi, kemunculan ikan oarfish ini tetap menjadi fenomena menarik yang mengundang perhatian banyak orang. Apakah ini benar-benar pertanda bencana atau hanya kebetulan semata? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.
Yang pasti, kemunculan ikan oarfish ini mengingatkan kita akan keajaiban dan misteri alam yang masih banyak belum terungkap. Semoga kita bisa terus belajar dan memahami lebih banyak tentang dunia di sekitar kita.