JURNALMEDIA.ID – Dalam langkah yang mengejutkan dunia, Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, memerintahkan eksekusi terhadap 30 pejabat tinggi karena dianggap gagal mencegah banjir besar yang melanda negara tersebut. Keputusan ini diambil setelah serangkaian bencana alam yang menyebabkan kerugian besar dan menimbulkan ketidakpuasan di kalangan masyarakat.
Dalam wawancara eksklusif pada pukul 09:00 KST, seorang sumber yang dekat dengan pemerintahan Korea Utara mengungkapkan, “Kim Jong Un sangat marah dengan ketidakmampuan para pejabat ini dalam menangani situasi darurat. Beliau merasa bahwa tindakan tegas perlu diambil untuk menunjukkan bahwa kelalaian tidak akan ditoleransi.” Pyongyang, 5 September 2024.
Banjir besar yang melanda Korea Utara telah menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal dan kerusakan infrastruktur yang parah. Pemerintah Korea Utara mendapat kritik tajam karena dianggap lamban dalam merespons bencana ini. Eksekusi para pejabat ini dianggap sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari kegagalan pemerintah dalam menangani krisis.
Pada pukul 13:00 KST, dalam pernyataan resminya, Kim Jong Un menyatakan, “Kami tidak akan mentolerir ketidakmampuan dan kelalaian dalam pemerintahan kami. Setiap pejabat harus bertanggung jawab atas tugas mereka, terutama dalam situasi darurat seperti ini.” Pernyataan ini disampaikan dengan nada tegas dan penuh wibawa, menunjukkan bahwa Kim Jong Un tidak main-main dalam menegakkan disiplin di kalangan pejabatnya.
Langkah ini menimbulkan berbagai reaksi dari komunitas internasional. Beberapa pihak menganggapnya sebagai tindakan yang terlalu keras, sementara yang lain melihatnya sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja pemerintahan. Namun, yang jelas, keputusan ini menunjukkan bahwa Kim Jong Un siap mengambil langkah ekstrem untuk menjaga stabilitas dan ketertiban di Korea Utara.
Dengan situasi yang masih berkembang, dunia akan terus memantau bagaimana Korea Utara menangani krisis ini dan langkah-langkah apa yang akan diambil selanjutnya oleh Kim Jong Un.