Scroll to Continue
Berita

Komunitas Belajar Sabalad Tantang Calon Bupati Pangandaran untuk Dialog Kritis dengan Rakyat

×

Komunitas Belajar Sabalad Tantang Calon Bupati Pangandaran untuk Dialog Kritis dengan Rakyat

Sebarkan artikel ini

PANGANDARAN, JURNALMEDIA.ID Komunitas Belajar Sabalad mengadakan diskusi yang bertajuk “Simposium Rakyat: Apa Makna Pangandaran di dalam Kosmos” pada Selasa 20 Agustus 2024 malam.

Diskusi ini berlangsung di Saung Satu Indonesia, Kampung Nusantara, Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi. Acara tersebut dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk perempuan, organisasi mahasiswa, akademisi, budayawan, dan masyarakat umum.

Advertisement
Advertisement

Dedi Supriatna, Ketua Komunitas Belajar Sabalad, memimpin diskusi ini dengan mengajak para peserta untuk merenungkan dan mengevaluasi seluruh kebijakan publik pemerintah Kabupaten Pangandaran selama lima tahun terakhir. Berbagai aspek seperti agama, etika, ekonomi, pendidikan, keadilan, budaya, demokrasi, lingkungan, hingga politik lokal dibahas secara kritis dalam diskusi ini.

Dalam diskusi tersebut, Dedi juga menyoroti kinerja DPRD Kabupaten Pangandaran selama lima tahun terakhir, yang menurutnya kurang maksimal dalam menjalankan fungsi pengawasan. Hal ini, menurut Dedi, berdampak pada meningkatnya utang daerah yang mencapai ratusan miliar rupiah.

Baca juga:  Kapolres Pangandaran Pimpin Sertijab Wakapolres dan Sejumlah Pejabat Utama

“Kita juga menunggu nih, para wakil rakyat yang kemarin terpilih, yang baru saja dilantik itu, mereka bisa apa? Kemarin sih waktu kampanye ngomongnya bagus-bagus. Kita lihat saja nanti kerja mereka,” kata Dedi.

Diskusi kemudian berlanjut dengan membahas konstelasi politik lokal menjelang Pilkada Pangandaran 2024. Menurut Komunitas Belajar Sabalad, hingga saat ini belum ada narasi yang diharapkan dari para bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran.

“Gak ada tuh bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran yang bicara soal agraria, pendidikan, perempuan, petani, nelayan, lingkungan, apa lagi soal demokrasi. Mereka, sampai hari ini gak ngasih pendidikan politik apa pun. Mereka kaya gak serius,” ungkap Dedi.

Dedi juga menambahkan bahwa sesuai dengan PKPU No. 2 Tahun 2024 tentang Tahapan dan Jadwal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2024, pendaftaran calon Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran akan dilaksanakan pada 27 hingga 29 Agustus 2024.

Baca juga:  Misteri Penemuan Mayat Perempuan di Banjar Terkuak, 3 Tersangka Diamankan

“Hari ini kita akan kembali memilih calon Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran. Kita lihat, paslon mana yang betul-betul pro-demokrasi, yang pikirannya siap diuji secara kritis di ruang publik. Kalau sampai gak ada, berarti demokrasi di Pangandaran sedang tidak baik-baik saja,” ujar Dedi.

Salah satu peserta diskusi mengusulkan agar Komunitas Belajar Sabalad mengundang seluruh calon Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran untuk berdialog langsung dengan rakyat.

“Ya kita sih siap-siap aja. Masalahnya, para calon Bupati dan Wakil Bupatinya itu mau gak diuji pikirannya secara kritis oleh rakyat?” pungkas Dedi. (**)