Scroll to Continue
Pendidikan

Meminimalisir Pelajar Tidak Bisa Membaca, SMPN 1 Mangunjaya Pangandaran Adakan Program Literasi

275
×

Meminimalisir Pelajar Tidak Bisa Membaca, SMPN 1 Mangunjaya Pangandaran Adakan Program Literasi

Sebarkan artikel ini
Meminimalisir Pelajar Tidak Bisa Membaca, SMPN 1 Mangunjaya Pangandaran Adakan Program Literasi. Foto: ist/JM

PANGANDARAN, JURNALMEDIA.ID – SMPN 1 Mangunjaya berkomitmen untuk mengatasi masalah minimnya kemampuan membaca siswa dengan mengadakan program literasi yang efektif.

Sebagai koordinator Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang juga Dewan Guru, Dian Eka Purnawati menyatakan bahwa pada tahun ini, pihak sekolah akan mengadakan program khusus guna meningkatkan kemampuan membaca siswa.

Scrool to Continue
Scrool to Continue

“Dalam rencana kegiatan, kami sedang membahas kemungkinan untuk memasukkan program literasi ke dalam P5 (Projek Pengembangan Profil Pelajar Pancasila) bekerjasama dengan panitia lainnya,” kata Dian saat diwawancarai sejumlah awak media, Kamis 03 Agustus 2023.

Sekolah ini, sambung Dian, akan mengadakan kegiatan literasi yang meliputi dua macam kegiatan, yaitu kegiatan pembiasaan membaca selama 15 menit bagi siswa yang sudah lancar membaca dan kegiatan belajar membaca bagi siswa yang belum menguasai membaca dan menulis.

“Bagi siswa yang sudah lancar membaca, setelah selesai membaca mereka akan diberikan LKPD (lembar kerja peserta didik) yang berisi materi tambahan yang bisa dipelajari setelah membaca,” ujarnya.

Dian juga menekankan bahwa siswa tidak harus menyelesaikan satu buku secara keseluruhan, beberapa halaman juga sudah cukup, yang penting mereka mampu menuliskan pelajaran atau pesan moral yang mereka dapatkan dari bacaan tersebut.

“Bagi siswa yang belum menguasai membaca dan menulis, sekolah akan memberikan bimbingan khusus yang dipimpin oleh satu guru pembimbing untuk dua siswa. Siswa-siswa ini akan diberikan buku-buku khusus yang berfokus pada pembelajaran membaca. Proses pembelajaran dan perkembangan siswa akan dilaporkan seperti laporan membaca Iqra,” terangnya.

BACA JUGA :   Perkenalkan Lingkungan Sekolah, Puluhan Pelajar di MA Asy-Syifa Ikuti Kegiatan MOS

Dalam program literasi sekolah ini, Dian berharap bahwa siswa-siswi akan dapat mengatasi masalah minimnya kemampuan membaca dan menulis. Keterampilan dasar membaca dan menulis ini sangat penting dan menjadi modal utama bagi mereka dalam belajar lebih banyak lagi.

“Dengan adanya program literasi yang efektif di SMPN 1 Mangunjaya, diharapkan para siswa akan semakin lancar membaca dan menulis, serta siap menghadapi tantangan belajar dan kehidupan di masa depan,” harap Dian.

Menurut ia, program literasi ini juga diharapkan dapat mendorong kecintaan pada membaca sejak dini. Semakin tinggi minat siswa terhadap membaca, semakin besar juga peluang mereka untuk mencapai keberhasilan akademis dan mengembangkan kreativitas serta imajinasi.

“Dengan adanya upaya penguatan literasi di SMPN 1 Mangunjaya Pangandaran, diharapkan dapat menciptakan generasi yang cerdas, kreatif, dan berpengetahuan luas. Program ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan mencapai prestasi yang gemilang,” tandasnya.

Bagaimana metode pembelajaran membaca yang paling efektif?

Metode pembelajaran membaca yang paling efektif adalah dengan menerapkan pendekatan yang beragam dan disesuaikan dengan kebutuhan individu. Berikut adalah beberapa metode efektif untuk membantu siswa dalam belajar membaca:

BACA JUGA :   Sekda Ciamis Hadiri Pengukuhan Guru Besar di Universitas Galuh

1. Metode Fonik

Metode fonik adalah salah satu pendekatan yang efektif untuk mengajarkan membaca. Metode ini fokus pada pembelajaran bunyi-bunyi huruf (fonem) dan cara menyusunnya menjadi kata-kata. Siswa diajarkan untuk mengenali dan menghubungkan bunyi huruf dengan bentuk grafiknya. Dengan metode ini, siswa dapat lebih mudah mengidentifikasi kata-kata baru dan memahami cara membaca secara mandiri.

2. Metode Berbasis Cerita

Metode ini menggunakan cerita atau teks yang menarik sebagai sarana untuk membantu siswa belajar membaca. Cerita-cerita menarik akan memotivasi siswa untuk membaca lebih sering dan dengan antusiasme. Selain itu, melalui cerita, siswa akan dapat mengembangkan pemahaman tentang struktur kalimat dan kosa kata yang lebih luas.

3. Metode Whole Language

Metode whole language berfokus pada penggunaan teks secara menyeluruh dalam proses pembelajaran membaca. Siswa diperkenalkan dengan teks-teks lengkap seperti buku cerita atau artikel, dan mereka diajak untuk membaca secara keseluruhan. Dalam prosesnya, guru akan membantu siswa dalam memahami konteks cerita, membaca dengan intonasi yang tepat, dan mengidentifikasi arti kata dari konteks kalimat.

4. Metode Bermain Peran (Role-Playing)

Metode ini melibatkan permainan berperan atau dramatisasi, di mana siswa berperan sebagai karakter dalam cerita. Dengan bermain peran, siswa dapat lebih terlibat dalam cerita dan memahami konteksnya dengan lebih baik. Hal ini juga dapat membantu meningkatkan keterampilan membaca dengan menyenangkan dan interaktif.

BACA JUGA :   Jelang Ajaran Baru, Toko Perlengkapan Sekolah Diserbu Pembeli

5. Metode Multisensori

Metode ini melibatkan penggunaan indra-indra siswa dalam pembelajaran membaca. Contohnya adalah mengajarkan membaca sambil menyentuh huruf-huruf pada benda, menyanyikan lagu-lagu yang berhubungan dengan membaca, atau menggunakan gerakan tubuh untuk mengaitkan bunyi dan bentuk huruf. Pendekatan multisensori dapat membantu memperkuat koneksi otak dalam belajar membaca.

6. Metode Bermain dan Bernyanyi

Metode ini sangat efektif untuk siswa yang lebih muda. Melalui bermain dan bernyanyi, siswa dapat belajar membaca dengan gembira dan menyenangkan. Lagu-lagu dan permainan kata-kata dapat membantu siswa mengingat bentuk-bentuk huruf serta membentuk pemahaman tentang struktur bahasa.

7. Metode Pembelajaran Terpadu

Metode pembelajaran terpadu mengintegrasikan keterampilan membaca dengan keterampilan lainnya, seperti menulis, mendengarkan, dan berbicara. Dengan mengaitkan keterampilan membaca dengan aktivitas lain, siswa akan lebih mudah melihat relevansi dan pentingnya membaca dalam kehidupan sehari-hari.

Penting untuk dicatat bahwa metode pembelajaran membaca yang paling efektif dapat berbeda untuk setiap siswa, tergantung pada gaya belajar dan karakteristik individunya. Oleh karena itu, seorang guru yang mahir dalam mengajar membaca harus mampu mengidentifikasi kebutuhan setiap siswa dan memilih metode yang paling sesuai untuk membantu mereka mencapai kemajuan dalam membaca.

Penulis: red