“Dari jumlah temuan ODHA tersebut, untuk yang berobat di Banjar sebanyak 188 orang. Sedangkan sisanya ada yang berobat di tempat lain,” terangnya.
Di tahun 2022, sambung Ika, ada dua orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dilaporkan meninggal dunia. Untuk itu, pentingnya pemeriksaan HIV/AIDS menjadi salah satu cara untuk mengetahui sejak dini apakah seseorang terjangkit virus HIV atau tidak. Pemeriksaan tersebut penting terhadap orang-orang berisiko, seperti ibu hamil, komunitas LSL dan wanita pekerja seks (WPS) serta waria.
“Saat ini masih banyak stigma orang yang takut untuk memeriksakan diri terkait HIV/AIDS ini. Padahal dengan diperiksa itu memungkinkan kita kalau misalnya positif akan secepatnya diobati,” sebut Ika.
Namun, sambung dia, ketika mereka enggan memeriksakan diri sehingga tidak diketahui ketika sudah dalam keadaan parah. “Kalau diperiksa, di pastikan bisa mempunyai kesempatan hidup lebih panjang,” tandasnya. (Ucup)