BANJAR, JurnalMedia – Ratusan petani dari berbagai daerah di Priangan Timur menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kota Banjar pada Selasa 4/2/2025). Mereka menuntut keadilan atas insiden pengerusakan fasilitas keagamaan yang terjadi di Desa Sinartanjung. Selain itu, aksi ini juga dipicu oleh intimidasi yang diduga dilakukan oleh pihak tertentu terhadap para petani setempat.
Insiden pengerusakan terjadi pada Senin, 3 Februari 2025, ketika sekitar 50 orang tak dikenal menghancurkan kerangka bangunan yang sedang dibangun oleh para petani di Blok Pasir Ranji, Desa Sinartanjung. Bangunan tersebut rencananya akan digunakan sebagai fasilitas ibadah bagi masyarakat setempat.
Menurut Yani Sri Mulyani, Dewan Suro Serikat Petani Pasundan (SPP) sekaligus Koordinator KPA Wilayah Jawa Barat, aksi perusakan terjadi saat para ibu-ibu petani tengah bergotong royong di sekitar lokasi pembangunan. Tak hanya itu, para petani juga menerima ancaman yang diduga berasal dari pihak yang berafiliasi dengan sebuah perusahaan perkebunan.
“Ini bukan hanya soal pengerusakan, tapi juga perjuangan kami mendapatkan keadilan dan perlindungan hukum. Kami sudah cukup sabar, sekarang kami menuntut hak kami,” tegas Yani.
Ratusan petani yang tergabung dalam Serikat Petani Pasundan (SPP) turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi mereka. Mereka membawa berbagai spanduk dan poster berisi tuntutan agar pelaku pengerusakan segera ditindak secara hukum. Selain itu, mereka mendesak pemerintah dan aparat kepolisian untuk menghentikan segala bentuk intimidasi terhadap para petani.