PANGANDARAN, JurnalMedia — Stunting menjadi salah satu tantangan kesehatan yang serius di Indonesia. Untuk mengatasi masalah ini, RSUD Pandega Pangandaran telah meluncurkan berbagai program pencegahan yang ditujukan kepada kelompok-kelompok rentan, termasuk remaja putri, pasangan suami istri, serta ibu hamil dan menyusui.
Salah satu langkah awal yang diambil RSUD Pandega adalah memberikan edukasi terkait stunting melalui akun media sosial @rsud_pangandaran. Hal tersebut dilakukan karena media sosial merupakan media yang paling dekat dengan masyarakat. Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya asupan gizi yang seimbang.
“Gen Z menjadi sasaran utama, terlebih remaja putri, memahami bahwa gizi yang baik tidak hanya penting untuk kesehatan mereka saat ini, tetapi juga untuk masa depan mereka sebagai calon ibu. Minum Tablet Tambah Darah (TTD) 1 tablet seminggu sekali, konsumsi makanan bergizi seimbang dan juga jaga kebersihan diri,” tulisnya.
Pasangan suami istri juga menjadi fokus dalam program pencegahan stunting. Disampaikan RSUD Pandega mengenai perencanaan kehamilan dan pentingnya gizi seimbang.
“Keluarga yang sehat akan lebih mampu memberikan lingkungan yang baik bagi anak mereka. Periksa kesehatan, termasuk status gizi, ukur berat dan tinggi badan secara teratur dan juga lingkar lengan atas,” tambahnya.
Dalam postingan tersebut, RSUD Pandega juga menggelar kelas khusus untuk ibu hamil dan menyusui. Dalam kelas ini, para peserta mendapatkan informasi tentang nutrisi yang diperlukan selama kehamilan dan menyusui. “Kami menekankan pentingnya asupan makanan bergizi dan pemantauan kesehatan agar ibu dan bayi tetap dalam kondisi optimal,” jelas Dr. Siti.
Dalam postingan tersebut, RSUD Pandega juga menekankan pentingnya ibu hamil memeriksa kehamilan ke fasilitas pelayanan untuk mendapatkan nutrisi yang diperlukan selama kehamilan dan menyusui.
Bagi masyarakat yang memiliki BALITA, RSUD Pandega menyampaikan pentingnya memantau pertumbuhan dan perkembangan anak secara rutin. Hal ini biasa dilakukan dengan selalu membawa buku KIA setiap kali ke posyandu.
“Kami menekankan pentingnya asupan makanan bergizi dan pemantauan kesehatan agar ibu dan bayi tetap dalam kondisi optimal,” jelasnya.
Dengan langkah-langkah tersebut, RSUD Pandega Pangandaran berharap dapat menurunkan angka stunting di wilayahnya.
“Kami berkomitmen untuk memberikan edukasi dan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat. Dengan dukungan semua pihak, kami yakin dapat menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif,” tutupnya.
Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai program pencegahan stunting dan layanan kesehatan lainnya, dapat menghubungi RSUD Pandega Pangandaran. RSUD Pandega Pangandaran berupaya keras untuk mencegah stunting dan memastikan kesehatan yang lebih baik bagi generasi mendatang.






