Berita  

Tekan Inflasi dan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Dinas KP3 Banjar Lakukan Ini

BANJAR, JURNALMEDIA.ID Pemerintah Kota Banjar melalui Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) kembali menggelar dua program strategis untuk menekan laju inflasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program Selasa Pasar Hasil Tani (SAPAHATI) dan Gerakan Pasar Murah (GPM) digelar dengan menggandeng Kelompok Tani (Poktan) dan Kelompok Wanita Tani (KWT) se-Kota Banjar.

Pj Wali Kota Banjar, Ida Wahida Hidayati, secara resmi membuka acara tersebut yang berlangsung di Halaman Kantor Kecamatan Banjar. Dalam sambutannya, Ida menyatakan bahwa program ini menawarkan berbagai produk hasil tani dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan harga di pasar umum.

“Banyak produk hasil usaha tani yang dijual di sini dengan harga lebih murah, bahkan mendekati harga di pasar subuh. Masyarakat tentunya sangat antusias berbelanja di sini, dan semoga ini bisa meningkatkan daya beli masyarakat Kota Banjar,” ungkap Ida, Pada Selasa, 10 September 2024.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjar, Yoyon Cuhyon, menjelaskan bahwa SAPAHATI hadir sebagai wadah bagi pelaku usaha tani untuk memasarkan produk olahan mereka. Melalui kerja sama dengan Poktan dan KWT se-Kota Banjar, para petani dapat lebih mudah menjangkau masyarakat dengan produk-produk unggulan mereka.

“SAPAHATI diikuti oleh 25 kelompok tani yang berasal dari setiap desa/kelurahan di Kota Banjar. Setiap kelompok membawa produk unggulannya masing-masing untuk dipasarkan langsung kepada masyarakat,” kata Yoyon.

Lebih lanjut, Yoyon menambahkan bahwa program ini tidak hanya membantu memfasilitasi para petani dalam menjual produknya, tetapi juga berperan dalam menjaga kestabilan harga dan pasokan komoditas pangan seperti cabai merah, bawang merah, dan produk-produk hasil tani lainnya.

“Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan mampu menekan laju inflasi di Kota Banjar,” harapnya.

Selain SAPAHATI, lanjut ia, Gerakan Pasar Murah (GPM) juga menjadi salah satu inisiatif yang dilakukan untuk meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok. GPM ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Kota Banjar dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang memberikan subsidi harga sembilan bahan pokok.

“Salah satu produk yang menjadi sorotan dalam GPM kali ini adalah beras. Harga beras SPHP dijual seharga Rp 58.000 dan beras segar Rp 60.000 per 5 kilogram,” terang Yoyon.

Kata Yoyon, Harga tersebut jauh lebih murah dibandingkan harga beras di pasar umum, sehingga sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka.

“Selain beras, GPM juga menyediakan berbagai bahan pokok lainnya dengan harga yang telah disubsidi,” sebutnya.

Yoyon mengatakan, program SAPAHATI dan Gerakan Pasar Murah tidak hanya berdampak langsung pada penurunan inflasi, tetapi juga membantu meningkatkan pendapatan petani dan produsen lokal. Keberadaan SAPAHATI memberikan kesempatan bagi petani untuk memasarkan produknya secara lebih luas, sementara GPM membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

“Kedua program ini menjadi bukti konkret dari komitmen Pemerintah Kota Banjar dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam situasi ekonomi yang penuh tantangan saat ini,” beber Yoyon.

Adapun berbagai bahan pokok lainnya dengan harga yang telah disubsidi, antara lain:

Gula pasir: Rp 16.500 per kilogram

Bawang merah: Rp 20.000 per kilogram

Bawang putih: Rp 36.000 per kilogram

Cabai keriting: Rp 5.000 per bungkus

Cabai rawit: Rp 5.000 per bungkus

Daging ayam: Rp 29.000 per kilogram

Telur ayam: Rp 24.000 per kilogram

Tepung terigu: Rp 11.000 per kilogram

Minyak goreng: Rp 17.500 per liter. (Ucup)