Scroll to Continue
Berita

Tornado Pertama di Indonesia Terjadi di Rancaekek, Ini Penjelasan Pakar BRIN

×

Tornado Pertama di Indonesia Terjadi di Rancaekek, Ini Penjelasan Pakar BRIN

Sebarkan artikel ini
Tornado Pertama di Indonesia Terjadi di Rancaekek, Ini Penjelasan Pakar BRIN

JURNALMEDIA.ID – Warga Rancaekek, Bandung, dikejutkan oleh angin kencang yang menerjang daerah mereka. Ternyata, angin kencang tersebut adalah tornado, pusaran angin yang terbentuk dari awan kumulonimbus. Ini adalah tornado pertama yang tercatat di Indonesia, menurut pakar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Rizal Firdaus, Senin (19/02/2024).

 

Advertisement
Advertisement

Rizal Firdaus adalah seorang ahli meteorologi dan klimatologi yang bekerja di BRIN. Ia mengatakan bahwa tornado adalah fenomena langka yang biasanya terjadi di daerah subtropis yang memiliki iklim kontinental, seperti Amerika Serikat dan Australia. Namun, tornado juga bisa terjadi di daerah tropis seperti Indonesia jika ada kondisi khusus yang memicu konveksi atmosfer yang kuat.

Baca juga:  Praka RM Dan Kawan-Kawan di Tuntut Hukuman Mati Atas Kasus Pembunuhan Oknum TNI

 

Konveksi atmosfer adalah pergerakan vertikal massa udara yang disebabkan oleh perbedaan suhu dan tekanan. Rizal menjelaskan bahwa kondisi khusus tersebut adalah adanya massa udara dingin yang berasal dari utara yang bertemu dengan massa udara hangat yang berasal dari selatan di atas wilayah Jawa Barat. Hal ini menyebabkan tekanan udara di atas daratan menjadi rendah dan tekanan udara di atas laut menjadi tinggi.

 

Akibatnya, angin kencang bertiup dari laut ke daratan dan membentuk pusaran yang menyeret debu dan material lainnya. Pusaran ini kemudian terhubung dengan awan kumulonimbus yang bergerak turun ke permukaan tanah. Inilah yang disebut sebagai tornado, yang memiliki kecepatan dan diameter yang bervariasi.

Baca juga:  Kejar Kejahatan Digital, Dittipidsiber Polri Ringkus Pengelola Situs Porno Anak di Pangandaran

 

Rizal mengatakan bahwa tornado yang terjadi di Rancaekek adalah tornado dengan kecepatan rendah dan diameter kecil. Ia mengatakan bahwa tornado ini tidak berbahaya karena tidak menimbulkan kerusakan yang signifikan. Namun, ia mengimbau masyarakat untuk waspada dan menghindari daerah yang terkena angin kencang.

 

Rizal juga mengatakan bahwa tornado ini adalah fenomena alam yang tidak bisa diprediksi dengan pasti. Ia mengatakan bahwa tornado ini mungkin tidak akan terulang lagi di Indonesia, atau mungkin akan terjadi di tempat lain dengan kondisi yang berbeda. Ia mengatakan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme dan karakteristik tornado di Indonesia.