Scroll to Continue
Berita

BBWS Citanduy Gelar Apel Siaga Bencana Hadapi Musim Hujan

×

BBWS Citanduy Gelar Apel Siaga Bencana Hadapi Musim Hujan

Sebarkan artikel ini

BANJAR, JURNALMEDIA.ID – Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy mengadakan apel siaga bencana untuk menghadapi potensi bencana di musim hujan. Kegiatan yang berlangsung pada Rabu 13 November 2024 di lapangan golf BBWS Citanduy ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Forkopimda se-Priangan Timur dan Kabupaten Cilacap, serta Basarnas, BPBD, dan PMI.

Kepala BBWS Citanduy, Elroy Koyari, menyampaikan bahwa apel siaga ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi kesiapsiagaan bencana selama musim hujan. Menurutnya, berdasarkan surat Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR No. PA.0101-dA/1149 tanggal 4 November 2024, sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan akan mengalami curah hujan sedang hingga tinggi mulai November 2024 hingga Januari 2025. Kondisi ini meningkatkan risiko bencana hidrometeorologis, seperti banjir dan longsor, terutama di wilayah rawan seperti Sungai Citanduy.

Advertisement
Advertisement

“Apel ini merupakan langkah antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi musim hujan yang berpotensi membawa dampak signifikan bagi masyarakat. Kami memastikan sarana dan prasarana pengendalian banjir, seperti bendungan, waduk, tanggul, dan saluran drainase, siap digunakan dan berfungsi dengan baik,” ujar Elroy.

BBWS Citanduy telah mempersiapkan peralatan pengendali banjir di berbagai lokasi strategis. Elroy menyatakan bahwa peralatan darurat, seperti alat berat dan bahan penanganan banjir, telah siap. “Jika terjadi banjir di wilayah tertentu, kami memiliki prosedur koordinasi yang jelas,” imbuhnya.

Sebagai bagian dari kesiapsiagaan, BBWS Citanduy juga akan membentuk satuan tugas (satgas) penanganan bencana di wilayah Priangan Timur. Satgas ini bertujuan untuk memperlancar koordinasi saat bencana terjadi. “Ketika terjadi bencana, kami siap bergerak sesuai kondisi di lokasi terdampak,” tambah Elroy.

Baca juga:  Panglima TNI Cek Kesiapan Pasukan Elit TNI AL di Cilandak

Elroy juga menjelaskan bahwa di Kota Banjar, risiko longsor banyak terjadi di sekitar sungai, terutama di daerah yang memiliki aktivitas masyarakat tinggi, seperti sekitar pasar. Meskipun curah hujan di Banjar dipengaruhi oleh air kiriman dari Tasikmalaya, hal ini perlu diantisipasi dengan baik.

“Di sisi kami, telah dipasang peringatan di stasiun pencatat tinggi muka air. Jika muka air di hulu meningkat, kami akan memberikan peringatan kepada masyarakat melalui wadah koordinasi. Harapannya, masyarakat segera mengungsi dan menjauh dari lokasi rawan banjir, longsor, dan bencana lainnya,” tutupnya. (Ucup)