Kendati demikian, Carwin menyebutkan bahwa dirinya tidak mempunyai Kartu Indonesia Sehat (KIS), padahal, dirinya sudah mengajukan dua tahun kebelakamg semenjak menderita penyakit kusta.
“Dua tahun yang lalu saya sudah mengajukan sama pak kuwu (Kades-red) malah saya sering di foto tapi belum jadi juga kartu KIS nya sampai sekarang,” keluhnya.
“Sementara Kalau untuk pengobatan pakai Surat Keterangan Tidak Mampu,” sambungnya.
Di tempat terpisah, Apip salah satu tetangga Carwin mengungkapkan dirinya merasa khawatir melihat ada warga yang kurang beruntung dengan kondisi yang memprihatinkan.
Bahkan, dia mengaku sering menyisihkan sebagian hartanya untuk di berikan kepada Carwin guna meringankan biaya hidupnya.
“Saya tidak tega melihat kondisinya Carwin, bahkan istrinya Carwin juga suka datang kesini (rumah) untuk mengasuh anak saya, kalau dia pulang saya suka beri uang buat beli makan,” tutupnya.
Dilansir dari laman alodokter.com, bahwa penyakit kusta merupakan penyakit akibat infeksi kuman Mycobacterium leprae. Kuman ini dapat menular, hanya saja penularannya memerlukan waktu yang lama dan kontak yang erat (karena itu, orang yang tinggal serumah dengan penderita sebaiknya diperiksa juga). Kuman senang bersembunyi di tempat yang dingin, karena itu biasanya kusta mengenai ujung-ujung tubuh (mis. jari kaki, telinga, cuping hidung). Kuman kusta utamanya menyerang saraf-saraf tepi, membuatnya baal (tidak merasa) dan kadang membengkak dan nyeri. Pada tahap lanjut, jari-jari tangan/kaki yang terkena kusta dapat mengalami mutilasi (buntung) karena kerusakan terus menerus (fungsi saraf nyeri ialah melindungi tubuh dari kerusakan). (Bill)
