PANGANDARAN, JURNALMEDIA.ID – Pada perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79, di Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat menjadi saksi antusiasme luar biasa dari warga masyarakatnya. Ribuan warga tumpah ruah memenuhi jalanan untuk mengikuti upacara kemerdekaan dan pawai alegoris yang diadakan untuk merayakan momen bersejarah ini.
Keramaian ini menyebabkan kemacetan panjang hingga lima kilometer di jalan protokol utama yang menghubungkan Padaherang dengan Pangandaran.
Suasana di Kecamatan Padaherang pada hari tersebut sungguh luar biasa. Ribuan warga, tua dan muda, dengan semangat 45, berpartisipasi dalam pawai alegoris yang memeriahkan perayaan kemerdekaan.
Ketua PHBN Padaherang, Imron mengungkapkan bahwa setiap tahun, pada momentum HUT RI, masyarakat selalu menunjukkan antusiasme yang tinggi.
“Mereka tidak hanya berpartisipasi, tetapi juga mengekspresikan diri dan berkarya dalam berbagai bentuk untuk mengisi dan memeriahkan perayaan kemerdekaan,” ujarnya.
Dalam detik-detik menjelang upacara, kata dia, ekspresi dan semangat kemerdekaan warga semakin memuncak. Ribuan warga yang hadir di lokasi upacara menunjukkan rasa kebanggaan yang luar biasa. Bahkan, kemeriahan upacara kemerdekaan di Kecamatan Padaherang dinilai melebihi kemeriahan di tingkat kabupaten.
“Hal ini terlihat jelas dari banyaknya warga yang turun ke jalan, mengikuti pawai alegoris yang menjadi puncak perayaan,” katanya.
mron, menyatakan bahwa kemacetan yang terjadi hingga lima kilometer ini adalah bukti nyata betapa besarnya antusiasme masyarakat dalam menyambut hari kemerdekaan. Mereka rela berdesak-desakan di jalanan demi turut serta dalam perayaan yang menjadi simbol kebebasan dan kedaulatan bangsa Indonesia.
“Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang ekspresi kebanggaan, tetapi juga sarana untuk mempererat tali persaudaraan antarwarga di Kecamatan Padaherang,” terang Imron.
Menurut Imron, Perayaan HUT RI ke-79 di Kecamatan Padaherang ini menjadi bukti betapa dalamnya rasa cinta tanah air yang dimiliki oleh masyarakatnya.
“Dengan semangat yang membara, mereka menegaskan bahwa kemerdekaan bukan hanya milik masa lalu, tetapi juga milik masa kini dan masa depan yang harus dijaga dan diwarisi oleh generasi penerus,” pungkasnya. (Ntang.SR)